Jayapura (ANTARA) - Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua kembali mempromosikan kopi sebagai salah satu komoditas lokal Bumi Cenderawasih melalui Festival Kopi Papua 2019.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga, di Jayapura, Jumat, mengatakan festival kopi ini merupakan iven kedua yang dilaksanakan untuk mempromosikan komoditas lokal Bumi Cenderawasih tersebut.
"Event ini juga kelanjutan dari festival kopi 2018 yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya," kata Naek Tigor Sinaga.
Menurut Naek, kopi kini telah menjadi komoditas yang dibutuhkan dan melekat di tengah-tengah masyarakat.
"Kopi berpotensi menjadi salah satu komoditas andalan untuk ekspor sehingga tidak ada salahnya jika produksinya terus didorong dan ditingkatkan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa data yang ada menunjukkan pada ekspor tahun 2018, komoditas kopi mencapai angka sekitar 1,4 miliar dolar AS, sehingga BI sebagai bank sentral ingin mengembangkan produk-produk strategis yang dapat mendatangkan devisa dari segi ekspor.
"Karena diketahui bersama bahwa sumber devisa adalah kekuatan ekonomi bangsa," katanya lagi.
Dia menambahkan Provinsi Papua hingga kini masih menggantungkan diri dari pertambangan sehingga diharapkan dengan pengembangan komoditas kopi ini dapat memberikan kontribusi lebih ke depannya.
Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua Naek Tigor Sinaga, di Jayapura, Jumat, mengatakan festival kopi ini merupakan iven kedua yang dilaksanakan untuk mempromosikan komoditas lokal Bumi Cenderawasih tersebut.
"Event ini juga kelanjutan dari festival kopi 2018 yang telah dilaksanakan pada tahun sebelumnya," kata Naek Tigor Sinaga.
Menurut Naek, kopi kini telah menjadi komoditas yang dibutuhkan dan melekat di tengah-tengah masyarakat.
"Kopi berpotensi menjadi salah satu komoditas andalan untuk ekspor sehingga tidak ada salahnya jika produksinya terus didorong dan ditingkatkan," ujarnya.
Dia menjelaskan bahwa data yang ada menunjukkan pada ekspor tahun 2018, komoditas kopi mencapai angka sekitar 1,4 miliar dolar AS, sehingga BI sebagai bank sentral ingin mengembangkan produk-produk strategis yang dapat mendatangkan devisa dari segi ekspor.
"Karena diketahui bersama bahwa sumber devisa adalah kekuatan ekonomi bangsa," katanya lagi.
Dia menambahkan Provinsi Papua hingga kini masih menggantungkan diri dari pertambangan sehingga diharapkan dengan pengembangan komoditas kopi ini dapat memberikan kontribusi lebih ke depannya.