Jayapura (ANTARA) - Dekenat Keerom yang berada di bawah Keuskupan Jayapura mengajak sekaligus mengajarkan anak-anak sekolah dari tingkat sekolah dasar hingga SMP dan SMA untuk ikut mencegah penyebaran nyamuk pembawa penyakit malaria

"Kami tidak hanya mengajar tentang pengetahuan malaria, tetapi kami mengajak anak-anak sekolah dan mengajar mereka untuk mencegah malaria melalui pola hidup bersih," kata Yonas Kai Kosmas dari Dekenat Keerom di Jayapura, Jumat.

Menurut dia, pihaknya mengajar anak-anak untuk pola hidup bersih, dan mengajarkan anak-anak untuk kreatif dalam mencegah malaria, yakni mengajarkan anak-anak untuk mendaur ulang sampah.

"Jadi sampah-sampah yang bisa didaur ulang dapat didaur ulang agar mecegah sarang nyamuk pembawa penyakit malaria. Kita mengundang pemateri-pemateri yang berkompeten dibidangnya untuk memberikan materi," ujarnya.

Dia mengatakan, di Waris pihaknya sudah masuk dan mengajar anak-anak untuk mencegah penyebaran nyamuk pembawa penyakit malaria di empat sekolah.

Kemudian, di wilayah penduduk trans di Arso Kota, katanya, pihaknya sudah masuk dan mengajar anak-anak untuk mencegah malaria di empat sekolah. Anak-anak sekolah cukup antusias untuk semangat untuk mengikuti materi yang disampaikan.

"Di daerah trans, sekolah yang sudah kami masuk ini di Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Atas (SMA). Kalau di daerah Waris, kita sudah masuk di SD, SMP dan SMA," ujarnya.

Selain sekolah, tambah Kosmas, pihaknya juga sudah masuk dan mengajar pencegahan malaria di dua asrama, yakni Asrama Donbosko disekitar lingkungan Gereja Katolik Keerom. Kemudian, di Asrama SMAK Katolik yang beralamat di Arso 14 Kabupaten Keerom.


Pewarta : Musa Abubar
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024