Jakarta (ANTARA) - Piala Citra untuk kategori Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia 2019 dibawa pulang oleh Muhammad Khan dari film "Kucumbu Tubuh Indahku" yang ia dedikasikan untuk idolanya, aktor India ternama Shahrukh Khan.
Muhammad Khan berhasil mengalahkan aktor-aktor lain yang jadi nomine, yakni Abimana Aryasatya dari film "Gundala", Angga Yunanda dari "Dua Garis Biru", Lukman Sardi dari "27 Steps of May", Reza Rahadian dalam film "My Stupid Boss 2" juga Ringgo Agus Rahman dalam "Keluarga Cemara”.
Selain berterimakasih pada keluarga dan kru serta pemeran "Kucumbu Tubuh Indahku", Muhammad Khan menyatakan penghargaan tertinggi di dunia film Indonesia ini ia tujukan untuk sang idola, Shahrukh Khan.
"Dia telah menginspirasi saya untuk menjadi aktor sejak kecil," ujar Muhammad dalam bahasa Inggris.
Suasana menjadi lebih meriah ketika Muhammad Khan menyanyikan lagu bahasa India dengan fasih di atas panggung.
Dalam film besutan sutradara Garin Nugroho itu, Muhammad Khan berperan sebagai seorang penari yang memiliki jiwa maskulin dan feminim bernama Juno yang merupakan seorang penari Lengger.
Saat berkunjung ke ANTARA beberapa waktu lalu, dia mengatakan untuk mendapatkan jiwa feminim ini, Khan dibantu oleh Rianto yang tidak lain adalah tokoh asli yang menjadi inspirasi Garin Nugroho dalam membuat film ini.
"Saya belajar dari mas Rianto, dia bilang teknik itu bisa dipelajari, niruin gerakan itu gampang tapi rasa yang belum tentu dapat. Mas Rianto bilang rasanya yang harus ditemukan, teknik bisa dipelajari dan harus meyakini betul kalau kamu perempuan. Setelah yakin perempuan baru bisa merasakan," kata Khan.
Butuh waktu sebulan bagi Khan untuk belajar menari dan gerak-gerik layaknya para penari Lengger, sebab Khan sendiri berlatar belakang sebagai pemain teater dan pesilat.
Acara Malam Anugerah Piala Citra 2019 dipandu oleh Rory Asyari dan Melissa Karim, melibatkan sederet bintang dari berbagai generasi yang menjadi pembaca pemenang, di antaranya Arifin Putra, Meriam Belina, Ayushita, Marsha Timothy hingga Adhisty Zara.
Tahun ini, Komite Penjurian memilih tujuh kurator untuk menilai film-film yang masuk dalam daftar pendek FFI 2019.
Tim kurator terdiri dari Nungki Kusumastuti, Lisabona Rahman, Hera Diani, Prima Rusdi, Tam Notosusanto, Makbul Mubarak dan Rangga Wisesa.
Sementara tahun lalu, film-film yang akan melenggang ke FFI bisa masuk lewat asosiasi film.
Muhammad Khan berhasil mengalahkan aktor-aktor lain yang jadi nomine, yakni Abimana Aryasatya dari film "Gundala", Angga Yunanda dari "Dua Garis Biru", Lukman Sardi dari "27 Steps of May", Reza Rahadian dalam film "My Stupid Boss 2" juga Ringgo Agus Rahman dalam "Keluarga Cemara”.
Selain berterimakasih pada keluarga dan kru serta pemeran "Kucumbu Tubuh Indahku", Muhammad Khan menyatakan penghargaan tertinggi di dunia film Indonesia ini ia tujukan untuk sang idola, Shahrukh Khan.
"Dia telah menginspirasi saya untuk menjadi aktor sejak kecil," ujar Muhammad dalam bahasa Inggris.
Suasana menjadi lebih meriah ketika Muhammad Khan menyanyikan lagu bahasa India dengan fasih di atas panggung.
Dalam film besutan sutradara Garin Nugroho itu, Muhammad Khan berperan sebagai seorang penari yang memiliki jiwa maskulin dan feminim bernama Juno yang merupakan seorang penari Lengger.
Saat berkunjung ke ANTARA beberapa waktu lalu, dia mengatakan untuk mendapatkan jiwa feminim ini, Khan dibantu oleh Rianto yang tidak lain adalah tokoh asli yang menjadi inspirasi Garin Nugroho dalam membuat film ini.
"Saya belajar dari mas Rianto, dia bilang teknik itu bisa dipelajari, niruin gerakan itu gampang tapi rasa yang belum tentu dapat. Mas Rianto bilang rasanya yang harus ditemukan, teknik bisa dipelajari dan harus meyakini betul kalau kamu perempuan. Setelah yakin perempuan baru bisa merasakan," kata Khan.
Butuh waktu sebulan bagi Khan untuk belajar menari dan gerak-gerik layaknya para penari Lengger, sebab Khan sendiri berlatar belakang sebagai pemain teater dan pesilat.
Acara Malam Anugerah Piala Citra 2019 dipandu oleh Rory Asyari dan Melissa Karim, melibatkan sederet bintang dari berbagai generasi yang menjadi pembaca pemenang, di antaranya Arifin Putra, Meriam Belina, Ayushita, Marsha Timothy hingga Adhisty Zara.
Tahun ini, Komite Penjurian memilih tujuh kurator untuk menilai film-film yang masuk dalam daftar pendek FFI 2019.
Tim kurator terdiri dari Nungki Kusumastuti, Lisabona Rahman, Hera Diani, Prima Rusdi, Tam Notosusanto, Makbul Mubarak dan Rangga Wisesa.
Sementara tahun lalu, film-film yang akan melenggang ke FFI bisa masuk lewat asosiasi film.