Jakarta (ANTARA) - Wali Kota London Sadiq Khan menentang gagasan Liga Premier dilanjutkan di ibu kota itu bulan depan sementara pandemi Covid-19 berlanjut menyebabkan ratusan orang meninggal di Inggris setiap harinya, kata seorang juru bicara untuk kantor wali kota.
Kemungkinan dimulai lagi bulan depan mendapat dorongan ketika pemerintan mengatakan olahraga elit bisa kembali digelar secara tertutup setelah 1 Juni.
"Sadiq sangat tertarik Liga Premier dan olahraga profesional secara umum dilanjutkan," kata juru bicara tersebut kepada Evening Standard seperti dikutip Reuters, Rabu.
"Namun, karena negara masih dalam cengkeraman krisis ini, dan ratusan orang meninggal setiap hari, ia yakin bahwa terlalu dini untuk membicarakan pelanjutan Liga Premier dan olahraga papan atas di ibu kota."
Lima klub Liga Premier berbasis di London -- termasuk Arsenal, Chelsea dan Tottenham Hotspur.
"Sebagai seorang penggemar Liverpool, Sadiq tentu saja ingin Liga Premier kembali," kata juru bicara itu menambahkan. "Tapi itu hanya terjadi ketika aman untuk dilakukan, dan tidak memberi tambahan beban pada NHS dan layanan darurat."
Liverpool memimpin liga dengan sembilan putaran lagi yang belum dimainkan dan hanya perlu enam poin untuk memastikan gelar.
Protokol resmi yang dikirim ke pemain dan manajer Liga Premier yang menjabarkan ketentuan-ketentuan untuk kembali berlatih menyebutkan lapangan, bendera pojok, cone, dan tiang gawang harus didisinfeksi setelah setiap sesi.
Pemain akan dites virus tersebut dua kali per minggu dan melakukan pemeriksaan suhu setiap hari, sementara mereka juga akan dilarang berkumpul bersama atau pergi ke atau dari pelatihan dengan rekan setim.
Inggris Raya adalah negara yang terkena dampak terburuk di Eropa dengan lebih dari 32.000 kematian dilaporkan akibat virus corona baru sementara lebih dari 223.000 kasus yang dikonfirmasi.