Biak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Biak Numfor, Papua mengelar rapat koordinasi untuk melakukan validasi pendataaan peserta program bantuan pangan non tunai (BPNT) bagi rumah tangga penerima manfaat tahun 2020.
"Validasi data penerima bansos menjadi masalah dikeluhkan kepala kampung, lurah dan kepala distrik karena jumlahnya ada penurunan pada 2019 tersebar 257 kampung, delapan kelurahan dan 19 distrik," ujar Asisten III Sekretaris Daerah Biak Andarias F.Lameky pada rapat koordinasi di Biak,Selasa.
Ia mengakui, dalam memperbaharui data penerima bansos BPNT telah disiapkan format pengisian biodata warga penerima manfaat di setiap kampung dan kelurahan.
Dengan pengisian data yang benar oleh warga kampung, menurut Andarias, diharapkan bisa mengurangi komplain rumah tangga yang tidak termasuk dalam data sebagai penerima manfaat program bansos tahun 2020.
"Batas akhir validasi data penerima bansos BPNT ditetapkan Maret 2020, kami harapkan para kepala kampung dan kepala kelurahan serta kepala distrik dapat membantu pendataan warga,"ungkap Andarias Lameky.
Sementara itu, lurah Fandoi Marthin Kafiar SIP mengakui, warga penerima program bansos beras sejahtera (Rastra) sebanyak 347 rumah tangga penerima manfaat.
Namun pada program BPNT 2019, menurut Marthin Kafiar, jumlah penerima bansos di wilayah kelurahan Fandoi ada penurunan menjadi 128 rumah tangga penerima manfaat.
"Ada komplain dari warga penerima manfaat yang namanya tidak masuk dalam proram BPNT,"ungkap Lurah Marthin Kafiar.
Hal senada diakui Kepala Kampung Karyendi Simon Ronsumbre menyebut, data penerima bantuan sosial untuk warganya terdaftar sebanyak 279 rumah tangga.
"Untuk program BPNT terdapat penurunan penerima manfaat menjadi sebanyak 131 rumah tangga, ya pengurangan ini sangat merugikan warga,"ungkap Simon Ronsumbre.
Berdasarkan data program jumlah penerima program bantuan Pangan Non Tunai di Kabupaten Biak Numfor berjumlah 8.261 jiwa tersebar di 12 Distrik yang ada di Kab Biak Numfor.
Sedangkan untuk jumlah penerima program bantuan sosial beras sejahtera 17.529 jiwa tersebar di 19 distrik Kabupaten Biak Numfor.
"Validasi data penerima bansos menjadi masalah dikeluhkan kepala kampung, lurah dan kepala distrik karena jumlahnya ada penurunan pada 2019 tersebar 257 kampung, delapan kelurahan dan 19 distrik," ujar Asisten III Sekretaris Daerah Biak Andarias F.Lameky pada rapat koordinasi di Biak,Selasa.
Ia mengakui, dalam memperbaharui data penerima bansos BPNT telah disiapkan format pengisian biodata warga penerima manfaat di setiap kampung dan kelurahan.
Dengan pengisian data yang benar oleh warga kampung, menurut Andarias, diharapkan bisa mengurangi komplain rumah tangga yang tidak termasuk dalam data sebagai penerima manfaat program bansos tahun 2020.
"Batas akhir validasi data penerima bansos BPNT ditetapkan Maret 2020, kami harapkan para kepala kampung dan kepala kelurahan serta kepala distrik dapat membantu pendataan warga,"ungkap Andarias Lameky.
Sementara itu, lurah Fandoi Marthin Kafiar SIP mengakui, warga penerima program bansos beras sejahtera (Rastra) sebanyak 347 rumah tangga penerima manfaat.
Namun pada program BPNT 2019, menurut Marthin Kafiar, jumlah penerima bansos di wilayah kelurahan Fandoi ada penurunan menjadi 128 rumah tangga penerima manfaat.
"Ada komplain dari warga penerima manfaat yang namanya tidak masuk dalam proram BPNT,"ungkap Lurah Marthin Kafiar.
Hal senada diakui Kepala Kampung Karyendi Simon Ronsumbre menyebut, data penerima bantuan sosial untuk warganya terdaftar sebanyak 279 rumah tangga.
"Untuk program BPNT terdapat penurunan penerima manfaat menjadi sebanyak 131 rumah tangga, ya pengurangan ini sangat merugikan warga,"ungkap Simon Ronsumbre.
Berdasarkan data program jumlah penerima program bantuan Pangan Non Tunai di Kabupaten Biak Numfor berjumlah 8.261 jiwa tersebar di 12 Distrik yang ada di Kab Biak Numfor.
Sedangkan untuk jumlah penerima program bantuan sosial beras sejahtera 17.529 jiwa tersebar di 19 distrik Kabupaten Biak Numfor.