Jayapura (ANTARA) - Sekolah Menengah Atas (SMA) Mandala Jayapura menerapkan literasi digital guna meningkatkan pengetahuan dan kemampuan para siswa.
Kepala SMA Mandala Jayapura Ferdinand Assa di Jayapura, Selasa mengatakan pihaknya sudah melaksanakan literasi digital di sekolah yang dipimpinnya.
"Kita ketahui bersama bahwa ada enam literasi yang diketahui yaitu literasi dasar, literasi numerik, literasi sains, literasi kebudayaan dan pendidikan kewarnegaraan, literasi finansial dan literasi digital," katanya.
Untuk Literasi digital, menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri.Tahun ini adalah tahun kelima dalam hal praktik komputer.
"Kami juga mendatangkan tenaga dari involata untuk membantu dalam sisi hardware, sedangkan sofware adalah dari dunia usaha dan dunia industri, hardware dari involata," ujarnya.
Menurut dia, dengan demikian siswa-siswi didiknya tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi memiliki kemampuan membongkar pasang komputer.
"Kami sudah menjalani satu semester ini dan akan dilanjutkan pada semester berikut tetapi program ini hanya terbatas pada kelas 12 diharapkan pada tahun depan program ini sudah diprogramkan pada 10 dan kelas 11,"
Sejumlah kegiatan yang dijalankan di sekolah, kata dia, tanpa partisipasi dari dukungan dari orang tua siswa, maka tidak akan berjalan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan di sekolah.
"Kami sangat mengharapkan keterlibatan orang tua dalam setiap kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di sekolah, sebab orang tua ini adalah salah satu komponen dari tri pusat pendidikan, selain sekolah dan masyarakat," ujarnya.
Kepala SMA Mandala Jayapura Ferdinand Assa di Jayapura, Selasa mengatakan pihaknya sudah melaksanakan literasi digital di sekolah yang dipimpinnya.
"Kita ketahui bersama bahwa ada enam literasi yang diketahui yaitu literasi dasar, literasi numerik, literasi sains, literasi kebudayaan dan pendidikan kewarnegaraan, literasi finansial dan literasi digital," katanya.
Untuk Literasi digital, menurut dia, pihaknya bekerja sama dengan dunia usaha dan dunia industri.Tahun ini adalah tahun kelima dalam hal praktik komputer.
"Kami juga mendatangkan tenaga dari involata untuk membantu dalam sisi hardware, sedangkan sofware adalah dari dunia usaha dan dunia industri, hardware dari involata," ujarnya.
Menurut dia, dengan demikian siswa-siswi didiknya tidak hanya memiliki pengetahuan saja, tetapi memiliki kemampuan membongkar pasang komputer.
"Kami sudah menjalani satu semester ini dan akan dilanjutkan pada semester berikut tetapi program ini hanya terbatas pada kelas 12 diharapkan pada tahun depan program ini sudah diprogramkan pada 10 dan kelas 11,"
Sejumlah kegiatan yang dijalankan di sekolah, kata dia, tanpa partisipasi dari dukungan dari orang tua siswa, maka tidak akan berjalan sesuai dengan program yang sudah ditetapkan di sekolah.
"Kami sangat mengharapkan keterlibatan orang tua dalam setiap kegiatan-kegiatan yang kami laksanakan di sekolah, sebab orang tua ini adalah salah satu komponen dari tri pusat pendidikan, selain sekolah dan masyarakat," ujarnya.