Biak (ANTARA) - Manajemen Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kabupaten Biak Numfor, Papua yang berstatus sebagai rumah sakit rujukan regional meminta tambahan dana hibah untuk pelayanan kesehatan dari alokasi anggaran Otonomi Khusus (Otsus) Papua pada 2020.

"Jumlah warga asli Papua yang berobat menggunakan fasilitas layanan kesehatan mencapai 26 ribu jiwa sehingga kami membutuhkan tambahan dana hibah Otsus Papua sebesar Rp12 miliar," ujar Direktur Rumah Sakit Umum Daerah Biak Numfor dr Ricardo R.Mayor M.Kes di Biak, Selasa.

Ia mengakui, pemberian dana hibah Otsus untuk pelayanan kesehatan di RSUD Biak pada tahun 2019 sebesar Rp6 miliar.

Dana hibah Otsus yang diberikan Pemprov Papua kepada RSUD Biak, menurut Ricardo Mayor tidak mencukupi untuk membiayai pelayanan kesehatan terhadap 26 ribu pasien orang asli Papua yang berobat di RSUD Biak.

"Idealnya jumlah dana hibah kesehatan yang harus dialokasikan kepada RSUD Biak mencapai Rp12 miliar hingga Rp14 miliar per tahun," ungkap dokter orang asli Papua asal Biak itu.

Menyinggung pelayanan selama waktu libur Natal dan tahun baru (Nataru), menurut Ricardo Mayor rumah sakit sebagai tempat pelayanan publik maka operasional layanan kesehatan tetap buka setiap hari 24 jam.

"Layanan RSUD Biak tetap berjalan normal setiap harinya meski ada petugas medis dokter, mantri dan perawat yang merayakan Natal dan tahun baru," tegas Direktur RSUD Ricardo Mayor.

Dari pantauan pada Selasa hingga H-1 menyambut Natal 25 Desember pelayanan pengobatan pasien di berbagai ruang dan klinik RSUD Biak masih tetap berjalan normal seperti hari biasanya.
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Anwar Maga
Copyright © ANTARA 2024