Belitung,Babel (ANTARA) - Nahkoda beserta Anak Buah Kapal (ABK) kapal kargo KM EL No.2 rute pelabuhan Sunda Kelapa - Pontianak yang tenggelam di perairan Belitung berhasil dievakuasi dalam keadaan selamat.
"Jumlah kru kapal termasuk nahkoda ada 14 orang dan mereka semuanya ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kepala KSOP Kelas IV Tanjung Pandan, Afriyon Putra di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, KM EL No.2 tenggelam di koordinat 03°03'079"S- 107 28'043" E atau sekitar satu mil dari Pulau Mendulu, Belitung akibat cuaca buruk.
Kapal diketahui mengangkut bahan-bahan bangunan seperti semen karung, besi, dan barang lainnya dihantam cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 - 3 meter.
"Mereka mencoba untuk berlindung ke perairan Belitung namun karena cuaca buruk dan air laut terlebih dahulu masuk ke dalam kapal mereka kemudian tenggelam," katanya.
Afiryon menambahkan kapal bertolak dari pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pontianak pada Kamis, (9/1) pukul 07:55 WIB namun pada 11 Januari pukul 20:30 kapal dikabarkan hilang kontak.
"Sebelumnya kami sudah menginformasikan terkait hilang kontaknya kapal tersebut melalui radio kepada kapal - kapal yang melintas di dekat koordinat itu kalau menemukan mohon dibantu," ujarnya.
Kemudian, pada Minggu (12/1) pukul 05:00 WIB nahkoda beserta kru KM EL No.2 ditemukan dalam keadaan selamat oleh KM Tetap Jaya yang melintasi perairan tersebut kemudian dibawa menuju pelabuhan Tanjung Pandan.
"Jadi sepuluh menit sebelum tenggelam nahkoda menginstruksikan ABK mengembangkan "life craft" dan terjun ke laut kemudian pindah ke "life craft" dan menghidupkan tanda pertolongan," katanya.
"Jumlah kru kapal termasuk nahkoda ada 14 orang dan mereka semuanya ditemukan dalam keadaan selamat," kata Kepala KSOP Kelas IV Tanjung Pandan, Afriyon Putra di Tanjung Pandan, Minggu.
Ia mengatakan, KM EL No.2 tenggelam di koordinat 03°03'079"S- 107 28'043" E atau sekitar satu mil dari Pulau Mendulu, Belitung akibat cuaca buruk.
Kapal diketahui mengangkut bahan-bahan bangunan seperti semen karung, besi, dan barang lainnya dihantam cuaca buruk dengan ketinggian gelombang mencapai 2,5 - 3 meter.
"Mereka mencoba untuk berlindung ke perairan Belitung namun karena cuaca buruk dan air laut terlebih dahulu masuk ke dalam kapal mereka kemudian tenggelam," katanya.
Afiryon menambahkan kapal bertolak dari pelabuhan Sunda Kelapa menuju Pontianak pada Kamis, (9/1) pukul 07:55 WIB namun pada 11 Januari pukul 20:30 kapal dikabarkan hilang kontak.
"Sebelumnya kami sudah menginformasikan terkait hilang kontaknya kapal tersebut melalui radio kepada kapal - kapal yang melintas di dekat koordinat itu kalau menemukan mohon dibantu," ujarnya.
Kemudian, pada Minggu (12/1) pukul 05:00 WIB nahkoda beserta kru KM EL No.2 ditemukan dalam keadaan selamat oleh KM Tetap Jaya yang melintasi perairan tersebut kemudian dibawa menuju pelabuhan Tanjung Pandan.
"Jadi sepuluh menit sebelum tenggelam nahkoda menginstruksikan ABK mengembangkan "life craft" dan terjun ke laut kemudian pindah ke "life craft" dan menghidupkan tanda pertolongan," katanya.