Wamena (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Perdagangan (Disnakerindag) Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan memastikan musibah banjir yang melanda daerah itu dua pekan terakhir tidak mempengaruhi harga bahan pokok di wilayah setempat.
Harga beras medium Rp25.000/kg, beras premium Rp27.000/kg, gula pasir curah Rp28.000/kg, minyak goreng sawit kemasan premium Rp35.000/lt, daging sapi Rp170.000/kg, daging ayam ras Rp55.000/kg, telur ayam ras Rp60.000/kg, tepung terigu Rp23.000/kg, kedelai Rp25.000/kg, cabai merah keriting Rp75.000/kg, bawang merah Rp70.000/kg, bawang putih Rp65.000/kg.
Pelaksana Tugas (Plt) Disnakerindag Kabupaten Jayawijaya Linda CH Wellikin di Wamena, Rabu, mengatakan harga bahan pokokdi pasaran sesuai laporan tidak terjadi kenaikan harga yang signifikan saat musibah banjir saat ini.
“Dari pemantauan petugas kami di lapangan, harga bahan pokok masih stabil tidak ada kenaikan, sehingga tidak berpengaruh terhadap daya beli masyarakat,” katanya.
Menurut dia, harga yang agak sedikit mengalami kenaikan adalah berbagai sayur mayur, karena merupakan hasil tanaman masyarakat asli di Kabupaten Jayawijaya.
“Harga sayur mayur yang agak sedikit mengalami kenaikan, karena musibah banjir ini mempengaruhi hasil panen mereka. Bayangkan 24 distrik tergenang air, termasuk lahan pertaniannya, sehingga berpengaruh terhadap panen,” ujarnya.
Dia menjelaskan sayur mayur biasanya mama-mama pedagang asli Papua menjualnya Rp10.000 per ikat, dengan adanya banjir yang melanda daerah ini, naik menjadi Rp15.000 per ikat atau ikatan sayurnya diperkecil.
“Kami memiliki 40 distrik di Kabupaten Jayawijaya, 24 diantaranya tergenang banjir, akses jalan di beberapa titik terputus. Kami khawatirkan beberapa hari ke depan harga sayur mayur akan melambung karena terjadi kelangkaan,” katanya.
Dia berharap situasi ini segera berakhir, sehingga aktivitas masyarakat kembali normal dan perekonomian Jayawijaya berjalan seperti biasa.