Jayapura (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua menyatakan ekspor Bumi Cenderawasih pada Desember 2019 tercatat senilai 160,98 juta dolar AS atau meningkat sebesar 166,61 persen dibanding bulan sebelumnya yang senilai 60,28 juta dolar AS.

Kepala Bidang Statistik Distribusi BPS Provinsi Papua Bambang Wahyu Ponco Aji, di Jayapura, Rabu mengatakan, jika dilihat dari jenisnya, ekspor pada Desember 2019 terdiri dari migas 14.969 dolar AS dan non migas 160,96 juta dolar AS, di mana sumbangan terbesar berasal dari Pelabuhan Amamapare yaitu senilai 154,64 juta dolar AS atau 96,06 persen dari total keseluruhan.

Menurut Bambang, selain itu, Papua mengekspor keenam negara utama pada Desember 2019 yang tercatat senilai 156,72 juta dolar AS atau meningkat 207,43 persen dibandingkan nilainya pada bulan sebelumnya yang mencapai 50,98 juta dolar AS.

"Keenam negara utama yang menjadi tujuan ekspor Papua adalah Spayol, Jepang, Filipina, Korea Selatan, India dan Tiongkok," ujarnya.

Dia menjelaskan secara kumulatif, ekspor Papua keenam negara utama dan negara lainnya pada periode Januari-Desembee 2019 menurun masing-masing sebesar 65,82 persen dan 65,95 persen bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya.

"Selain keenam negara utama tersebut, negara lainnya yang menjadi tujuan ekspor terbesar adalah Saudi Arabia dengan nilai ekspor 1,73 juta dolar AS, di mana komoditi yang diekspor berupa industri kayu lapis," katanya.

Dia menambahkan sedangkan jenis barang nonmigas yang diekspor oleh Papua yakni bijih tembaga dan konsentrat, kayu dan barang dari kayu, ikan dan hewan air lainnya serta golongan barang non migas lainnya.

Namun, menurut Bambang secara kumulatif, total ekspor Papua pada Januari-Desember 2019 senilai 1.209,74 juta dolar AS atau menurun sebesar 68,63 persen dibandingkan total ekspor pada periode yang sama tahun sebelumnya senilai 3.856,46 juta dolar AS.
 

Pewarta : Hendrina Dian Kandipi
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024