Jayapura (ANTARA) - Wali Kota Jayapura Benhur Tomi Mano (BTM) mengakui, tidak ada pelajar atau mahasiswa asal Kota Jayapura yang menempuh pendidikan di kota Wuhan, China.

"Pemerintah Kota Jayapura tidak mengirimkan mahasiswa/i untuk berkuliah di Wuhan," kata BTM demikian  sapaan akrabnya saat menghadiri pertemuan Yayasan Lima Sila di Sentani Purnama Resort, Kampung Yoka, Distrik Heram, Kota Jayapura, Papua, Kamis.

Sehingga, kata dia, bisa dipastikan bahwa tidak ada putera atau puteri asal ibu kota Provinsi Papua itu yang terjangkit virus corona yang gencar diberitakan media itu.

"Pemkot Jayapura hanya bekerjasama dan mengirimkan mahasiswa ke Kampus UKSW Salatiga di Jateng dan tiga kampus ternama di Amerika Serikat, itupun sesuai dengan IPK yang disyaratkan," kata BTM.

Senada itu, Kadis Pendidikan dan Kebudayaan Fachrudin Pasolo yang ikut mendampingi BTM menjelaskan bahwa di Kampus UKSW Salatiga sebanyak 90 mahasiswa Port Numbay yang berkuliah disana.

"Sementara di Boston sebanyak lima orang yang sedang menempuh S1 dan di Newark-Philadelphia, Amerika Serikat sebanyak empat orang yang sedang menempuh S2," katanya.

Untuk itu, mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah itu menegaskan bahwa tidak ada mahasiswa asal Kota Jayapura yang terjangkit virus Corona.

"Jadi, berdasarkan hal ini, saya bisa pastikan tidak ada mahasiswa asal Kota Jayapura atau Port Numbay yang terjangkit virus Corona," katanya.

Dia menduga, soal adanya kabar sebanyak enam mahasiswa asal Papua yang dikarantina di salah satu daerah di Indonesia bagian barat, merupakan program pendidikan dari instansi tingkat Provinsi Papua.

"Mungkin, sebagaimana diberitakan mahasiswa asal Papua yang dikarantina dari Cina berasal dari program dinas di Pemerintah Provinsi Papua," katanya.

 

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024