Palu (ANTARA) - Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Provinsi Sulawesi Tengah masih berharap tiga cabang olahraga yang sedang mengikuti prakualifikasi bisa meraih tiket PON XX yang dijadwalkan berlangsung di Papua pada Oktober 2020.
"Tiga cabang olahraga itu adalah judo, panahan dan atletik," kata Ketua Umum KONI Sulteng Anwar Ponulele di Palu, Selasa.
Ia mengatakan dua dari tiga cabang olahraga tersebut, yakni judo dan atletik merupakan cabang yang selama ini memiliki catatan prestasi bagus. Karena itu, KONI Sulteng sangat berharap bisa lolos ke PON XX Papua. Saat ini sudah 18 cabang dipastikan berlaga di PON XX.
Cabang yang sudah lolos PON XX, antara lain dayung,tinju, taekwondo, karate, penca ksilat, sepak takraw putri, balap sepeda, binaraga, voli pasir, sepatu roda, muaythai, dan tenis meja.
Sementara jumlah atlet yang merebut tiket ke PON tercatat 89 orang dari 18 cabang olahraga. Dari beberapa cabang yang berpotensi besar merebut medali, antara lain karate, binaraga, pencak silat, dayung, judo, sepak takraw, taekwondo, dan tinju.
Namun demikian, kata Anwar, tidak menutup kemungkinan cabang lainnya justru mengukir prestasi terbaik di PON XX Papua.
Sementara itu, Kepala Sekretaris KONI Sulteng Ardiles Edison secara terpisah mengatakan pelatihan daerah terpusat bagi atlet cabang olahraga yang lolos ke PON masih menunggu cabang lainnya yang saat ini sedang melaksanakan prakualifikasi.
"Masih ada tiga cabang yang sedang melaksanakan prakualifikasi dan KONI masih menunggu untuk selanjutnya akan dilaksanakan pemusatan latihan terpusat," kata dia.
Tetapi, lanjutnya, pemusatan berjalan untuk beberapa cabang lainnya sedang berlangsung, seperti cabang karate sekarang ini melaksanakan pelatihan daerah (pelatda) yang akan dilanjutkan dengan pelatda terpusat. Seluruh atlet akan menjalani masa penggodokan sampai menjelang pelaksanaan PON XX di Papua.
Terkait anggaran, Edison mengatakan untuk anggaran pelatda dan PON sampai sekarang ini belum ada. "Kita masih menunggu dana hibah untuk operasional KONI, termasuk untuk persiapan sampai biaya pemberangkatan atlet menuju PON XX," paparnya.
Dia tidak merinci, hanya mengatakan anggaran khusus untuk PON XX akan lebih besar dari sebelumnya, sebab biaya transportasi jauh lebih besar.
KONI Sulteng hanya berharap Pemprov dan DPRD Provinsi Sulteng dapat mengalokasikan anggaran dan besarannya disesuaikan dengan kebutuhan.
"Tiga cabang olahraga itu adalah judo, panahan dan atletik," kata Ketua Umum KONI Sulteng Anwar Ponulele di Palu, Selasa.
Ia mengatakan dua dari tiga cabang olahraga tersebut, yakni judo dan atletik merupakan cabang yang selama ini memiliki catatan prestasi bagus. Karena itu, KONI Sulteng sangat berharap bisa lolos ke PON XX Papua. Saat ini sudah 18 cabang dipastikan berlaga di PON XX.
Cabang yang sudah lolos PON XX, antara lain dayung,tinju, taekwondo, karate, penca ksilat, sepak takraw putri, balap sepeda, binaraga, voli pasir, sepatu roda, muaythai, dan tenis meja.
Sementara jumlah atlet yang merebut tiket ke PON tercatat 89 orang dari 18 cabang olahraga. Dari beberapa cabang yang berpotensi besar merebut medali, antara lain karate, binaraga, pencak silat, dayung, judo, sepak takraw, taekwondo, dan tinju.
Namun demikian, kata Anwar, tidak menutup kemungkinan cabang lainnya justru mengukir prestasi terbaik di PON XX Papua.
Sementara itu, Kepala Sekretaris KONI Sulteng Ardiles Edison secara terpisah mengatakan pelatihan daerah terpusat bagi atlet cabang olahraga yang lolos ke PON masih menunggu cabang lainnya yang saat ini sedang melaksanakan prakualifikasi.
"Masih ada tiga cabang yang sedang melaksanakan prakualifikasi dan KONI masih menunggu untuk selanjutnya akan dilaksanakan pemusatan latihan terpusat," kata dia.
Tetapi, lanjutnya, pemusatan berjalan untuk beberapa cabang lainnya sedang berlangsung, seperti cabang karate sekarang ini melaksanakan pelatihan daerah (pelatda) yang akan dilanjutkan dengan pelatda terpusat. Seluruh atlet akan menjalani masa penggodokan sampai menjelang pelaksanaan PON XX di Papua.
Terkait anggaran, Edison mengatakan untuk anggaran pelatda dan PON sampai sekarang ini belum ada. "Kita masih menunggu dana hibah untuk operasional KONI, termasuk untuk persiapan sampai biaya pemberangkatan atlet menuju PON XX," paparnya.
Dia tidak merinci, hanya mengatakan anggaran khusus untuk PON XX akan lebih besar dari sebelumnya, sebab biaya transportasi jauh lebih besar.
KONI Sulteng hanya berharap Pemprov dan DPRD Provinsi Sulteng dapat mengalokasikan anggaran dan besarannya disesuaikan dengan kebutuhan.