Jayapura (ANTARA) - Pusat Penelitian Pengembangan (Pulitbang) Mabes Polri melaksanakan kunjungan kerja di Polresta Jayapura Kota guna penelitian terkait implementasi penanganan dan pembinaan sumber daya manusia yang terlibat masalah guna meningkatkan produktivitas kinerja anggota Polri yang unggul.

Tim Puslitbang Polri dipimpin oleh Kabid Gabung Puslitbang Polri Kombes Pol Asrul Aziz didampingi Kasubbag Dokinfoset Puslitbang Polri AKBP Wadi, Kaur Keu Puslitbang Polri Penata TK I Abdul Syakur dan Dosen Universitas Pertahanan DR Herlina Saragih sebagai konsultan tim.

Rombongan Puslitbang Polri itu diterima oleh Wakapolresta Jayapura Kota Kompol Heru Hidayanto didampingi Kabag Sumda Kompol Willem Lumi, Kabag Ren Yuda Winarno, Kasie Propam Ipda Firmansyah Arifin dan Kasubbag Hukum Iptu Zahiri sebagaiman rilis yang diterima ANTARA di Kota Jayapura, Selasa.

Dalam momentum itu, Wakapolresta Jayapura Kota Kompol Heru Hidayanto menyampaikan terima kasih kepada tim Puslitbang Polri yang telah hadir untuk melaksanakan penelitian di Polresta Jayapura Kota, sehingga diharapkan dapat menjadi lebih baik lagi kedepannya. 

"Turut kami menghadirkan Kabag Sumda, Kabag Ren, Kasubbag Hukum dan Kasie Propam serta beberapa personel yang pernah disidang dan menjalani hukuman baik disiplin dan kode etik. Kami harap dapat membantu Tim Puslitbang untuk mendapatkan hasil yang maksimal dalam penelitian," 'kata Heru.

Sementara itu, Ketua Tim Kombes Pol Asrul Aziz menjelaskan kehadirannya bersama tim untuk melakukan penelitian terhadap personel Polri yang pernah terlibat masalah, dalam hal ini di Polresta Jayapura Kota. 

"Tujuan kami melakukan penelitian implementasi penanganan dan pembinaan SDM Polri yang terlibat masalah guna meningkatkan SDM Polri yang unggul di jajaran Polda Papua, dengan sebagai dasar 7 Program Prioritas Kapolri yaitu mewujudkan SDM Polri yang unggul, " ujarnya. 

Menurut dia, anggota Polri secara otomatis terikat aturan termaksud Tribrata dan Catur Prasetya, yang mana sudah diatur mengenai sikap, perilaku dan kepribadian akan tetapi jumlah pelanggaran disiplin, kode etik dan tindak pidana masih cukup tinggi. 

"Disini kami mencari data dan masukan terkait implementasi penanganan dan pembinaan SDM Polri yang terlibat masalah guna meningkatkan produktivitas kinerja dalam rangka meningkatkan SDM Polri yang unggul," katanya menegaskan.

"Metode penelitian ini lakukan dengan dua cara yakni pengisian kuisioner untuk melihat penanganan SDM Polri yang terlibat masalah dan wawancara untuk melihat pembinaan SDM yang terlibat masalah, dalam kegiatan ini kami mengambil sampel dari setiap wilayah dengan total 11 Polda, dimana Polda Papua termaksud didalamnya, " katanya lagi.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024