Palu (ANTARA) - Ketua Umum KONI Provinsi Sulawesi Tengah Anwar Ponulele menyatakan pihaknya membutuhkan dana sebesar Rp14 miliar untuk menghadapi pelaksanaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dilangsungkan di Papua pada Oktober 2020.
"Sampai sekarang anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp14 miliar itu belum ada, padahal waktu penyelenggaraan PON semakin dekat," katanya di sela rapat kerja KONI se-Sulteng di Palu Golden Hotel (PGH), Sabtu.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengusulkan besaran anggaran tersebut kepada Pemprov Sulteng beberapa waktu lalu, namun belum mendapatkan persetujuan. "Tapi, kami tetap optimistis dana tersebut bisa terealisasi sebelum pelaksanaan PON," katanya.
Meski belum ada anggaran, lanjutnya, KONI Sulteng tetap memprogramkan pelaksanaan pelatihan daerah (pelatda) terpusat sebelum PON berlangsung.
Raker KONI se-Sulteng, mengagendakan penentuan pelaksanaan pelatda dan try out para atlet dari cabang olahraga yang meraih tiket ke PON XX.
Anwar menjelaskan kebutuhan dana itu, antara lain untuk membiayai pelatda berjalan, try out, transportasi, dan akomodasi kontingen Sulteng selama mengikuti PON XX di Papua. Namun, anggaran terbesar untuk biaya transportasi dan akomodasi.
Untuk transportasi dari Palu menuju Papua, khusus harga tiket pergi dan pulang per orang sekitar Rp10 juta, belum untuk akomodasi dan konsumsi peserta (atlet, pelatih, ofisial). Atlet yang akan diberangkatkan sekitar 94 orang dari 22 cabang olahraga yang meraih tiket ke PON.
Sementara anggarannya sampai sekarang ini belum ada. "Tapi, pak Wakil Gubernur Sulteng Rusli Baco Dg. Palabbi, saat membuka raker KONI tadi malam menyatakan pemprov akan memperhatikan masalah anggaran untuk persiapan dan pemberangkatan atlet-atlet ke PON Papua.," tuturnya.
Wagub Sulteng, kata dia, sudah memberi harapan besar bahwa kebutuhan dana untuk PON XX akan diupayakan oleh Pemprov Sulteng. "Kita akan perhatikan soal anggaran tersebut," kata Anwar mengutip keterangan Wagub Sulteng,Rusli Baco Dg. Palabbi.
Anwar menambahkan secara rutin setiap tahunnya, KONI Sulteng memperoleh dana hibah dari pemerintah daerah sekitar Rp9 miliar. Namun, dana sebesar itu hanya mampu memenuhi kebutuhan operasional KONI dan pembinaan prestasi olahraga semua cabang olahraga yang ada di Sulteng, yakni 41 cabang olahraga.
"Sampai sekarang anggaran yang dibutuhkan sebesar Rp14 miliar itu belum ada, padahal waktu penyelenggaraan PON semakin dekat," katanya di sela rapat kerja KONI se-Sulteng di Palu Golden Hotel (PGH), Sabtu.
Ia mengatakan pihaknya sudah mengusulkan besaran anggaran tersebut kepada Pemprov Sulteng beberapa waktu lalu, namun belum mendapatkan persetujuan. "Tapi, kami tetap optimistis dana tersebut bisa terealisasi sebelum pelaksanaan PON," katanya.
Meski belum ada anggaran, lanjutnya, KONI Sulteng tetap memprogramkan pelaksanaan pelatihan daerah (pelatda) terpusat sebelum PON berlangsung.
Raker KONI se-Sulteng, mengagendakan penentuan pelaksanaan pelatda dan try out para atlet dari cabang olahraga yang meraih tiket ke PON XX.
Anwar menjelaskan kebutuhan dana itu, antara lain untuk membiayai pelatda berjalan, try out, transportasi, dan akomodasi kontingen Sulteng selama mengikuti PON XX di Papua. Namun, anggaran terbesar untuk biaya transportasi dan akomodasi.
Untuk transportasi dari Palu menuju Papua, khusus harga tiket pergi dan pulang per orang sekitar Rp10 juta, belum untuk akomodasi dan konsumsi peserta (atlet, pelatih, ofisial). Atlet yang akan diberangkatkan sekitar 94 orang dari 22 cabang olahraga yang meraih tiket ke PON.
Sementara anggarannya sampai sekarang ini belum ada. "Tapi, pak Wakil Gubernur Sulteng Rusli Baco Dg. Palabbi, saat membuka raker KONI tadi malam menyatakan pemprov akan memperhatikan masalah anggaran untuk persiapan dan pemberangkatan atlet-atlet ke PON Papua.," tuturnya.
Wagub Sulteng, kata dia, sudah memberi harapan besar bahwa kebutuhan dana untuk PON XX akan diupayakan oleh Pemprov Sulteng. "Kita akan perhatikan soal anggaran tersebut," kata Anwar mengutip keterangan Wagub Sulteng,Rusli Baco Dg. Palabbi.
Anwar menambahkan secara rutin setiap tahunnya, KONI Sulteng memperoleh dana hibah dari pemerintah daerah sekitar Rp9 miliar. Namun, dana sebesar itu hanya mampu memenuhi kebutuhan operasional KONI dan pembinaan prestasi olahraga semua cabang olahraga yang ada di Sulteng, yakni 41 cabang olahraga.