Wamena (ANTARA) - Asosiasi Pedagang Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mengeluhkan gangguan kamtibmas yang tidak hilang dan masih menggangu aktivitas mereka.

Ketua Asosiasi Pedagang Kabupaten Jayawijaya Iswardi di Wamena, Rabu, mengatakan keinginan pedagang adanya jaminan keamanan dari pemerintah.

"Kami datang ke sini untuk mempertanyakan, karena kemarin kami masih dibantu keamanan oleh TNI, jadi tanpa sepengetahuan kami pasukan ditarik. Pasca ditarik Pasar Jibama ini menjadi tidak aman," katanya.

Iswardi mengatakan sebelumnya asosiasi pedagang sudah dua kali menyurati pemkab dan hari ini dilakukan pertemuan untuk mengecek tindaklanjut atas keluhan mereka.

"Yang penting bagi kami adalah menjalankan kewajiban dengan rasa aman, tetapi selama ini belum tercapai," katanya.

Gangguan keamanan yang terjadi,lanjutnya,adalah banyaknya orang mabuk yang meminta uang dengan paksa. Jika pedagang tidak memberikan uang maka mereka merampas barang dagang.

"Kalau orang sudah mabuk mereka meminta uang dengan menentukan sendiri besarannya, disertai dengan benda tajam. Di sisi lain, pedagang tidak selamanya dapat uang dan itu bukan dilakukan satu dua orang," katanya.

Koordinator Pedagang Pasar Jibama Alimudin mengeluhkan sulitnya mendapat tempat pengaduan jika adanya gangguan keamanan.

"Pada saat terjadi (gangguan) kita mau telpon siapa. Jadi bila mana kalau ada TNI untuk membantu. Pada dua bulan ada TNI, memang situasi kita tenang," katanya.

Sekda Jayawijaya Tinggal Wusono mengatakan keluhan pedagang akan disampaikan kepada pimpinan.

Ia mengatakan keamanan menjadi prioritas pemerintah sebab tanpa adanya keamanan maka pembangunan dan pemerintahan tidak dapat berjalan.

"Harapan saya yang sudah disampaikan kepada pedagang, mari kita mendukung apapun kebijakan yang dilakukan pimpinan nanti, sehingga harapan kita proses keamanan itu tumbuh secara bersama-sama," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024