Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Tolikara, Provinsi Papua melarang warga setempat melakukan acara Bakar Batu atau memasak makanan secara tradisional.
Wakil Bupati Tolikara, Provinsi Papua Dinus Wanimbo di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Kamis, mengatakan budaya Bakar Batu selalu menghadirkan banyak orang sehingga berpotensi terjadi penyebaran Corona dalam skala besar.
"Kegiatan seperti acara Bakar Batu dan kegiatan serupa lainnya untuk saat ini kami imbau supaya dihentikan, tidak boleh ada kegiatan besar dengan melibatkan orang banyak. Pemerintah Tolikara melarang," katanya.
Wabup mengharapkan masyarakat tidak mengindahkan larangan pemerintah daerah tersebut.
"Apa bila ada yang mengindahkan,orang yang memimpin kegiatan itu akan ditindak tegas oleh aparat yang berwenang," katanya.
Walau sudah menjadi tradisi masyarakat Papua di pegunungan tengah Papua selalu berjabat tangan bahkan berpelukan saat berjumpa, ia mengharapkan kebiasaan itu dihindari untuk sementara waktu.
"Karena kebiasaan seperti ini sangat berpotensi untuk penularan wabah Virus Corona dengan cepat," katanya.
Dinus mengatakan pemerintah telah menyiapkan ruang isolasi sehingga jika ada warga yang terindikasi mengidap COVID-19 maka langsung dikarantina.
"Tim satgas sudah tersebar di lima titik pusat pemeriksaan.Mereka dilengkapi dengan peralatan medis dan alat transportasi mobil serta akomodasi lainnya. Saat ini kita perkuat tim untuk tingkatkan pemeriksaan ketat," katanya.
Wakil Bupati Tolikara, Provinsi Papua Dinus Wanimbo di Karubaga, ibu kota Kabupaten Tolikara, Kamis, mengatakan budaya Bakar Batu selalu menghadirkan banyak orang sehingga berpotensi terjadi penyebaran Corona dalam skala besar.
"Kegiatan seperti acara Bakar Batu dan kegiatan serupa lainnya untuk saat ini kami imbau supaya dihentikan, tidak boleh ada kegiatan besar dengan melibatkan orang banyak. Pemerintah Tolikara melarang," katanya.
Wabup mengharapkan masyarakat tidak mengindahkan larangan pemerintah daerah tersebut.
"Apa bila ada yang mengindahkan,orang yang memimpin kegiatan itu akan ditindak tegas oleh aparat yang berwenang," katanya.
Walau sudah menjadi tradisi masyarakat Papua di pegunungan tengah Papua selalu berjabat tangan bahkan berpelukan saat berjumpa, ia mengharapkan kebiasaan itu dihindari untuk sementara waktu.
"Karena kebiasaan seperti ini sangat berpotensi untuk penularan wabah Virus Corona dengan cepat," katanya.
Dinus mengatakan pemerintah telah menyiapkan ruang isolasi sehingga jika ada warga yang terindikasi mengidap COVID-19 maka langsung dikarantina.
"Tim satgas sudah tersebar di lima titik pusat pemeriksaan.Mereka dilengkapi dengan peralatan medis dan alat transportasi mobil serta akomodasi lainnya. Saat ini kita perkuat tim untuk tingkatkan pemeriksaan ketat," katanya.