Pekanbaru (ANTARA) - Jumlah Orang Dalam Pemantauan atau ODP di Provinsi Riau melonjak drastis jadi 10.678 orang pada Senin siang, seiring dengan terus masuknya Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang pulang akibat lockdown di Malaysia.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada Senin pukul 11.00 WIB, jumlah ODP atau orang yang berpergian dari negara penularan COVID-19, mencapai 10.678 orang atau naik signifikan dibandingkan data pada Senin pagi yang tercatat ada 7.144 orang.
Dari jumlah tersebut, baru 102 orang yang sudah selesai proses pemantauan. Riau akan kesulitan untuk melakukan tes cepat (rapid test) Virus Corona karena alat yang tersedia hanya 6.800 unit.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) atau terduga COVID-19 mencapai 105 orang, dimana baru 30 orang dinyatakan sehat dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah kasus positif ada dua dimana satu pasien sudah sehat dan boleh pulang.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau, Chairul Riski, mengakui pertambahan jumlah ODP yang sangat cepat disebabkan kedatangan TKI maupun WNI yang pulang dari Malaysia. Jumlah yang ada kini bakal terus bertambah, karena proses pemulangan masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan.
"Masih dua minggu lagi kedatangan TKI," ujarnya.
Sebagian besar TKI yang datang melalui Pelabuhan di Dumai, Bengkalis dan Selatpanjang di Riau berasal dari berbagai daerah mulai dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi dan Riau sendiri. Sejauh ini, khusus untuk Riau, paling banyak TKI pulang ke Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis.
Data keseluruhan sejak 23 hingga 29 Maret 2020, jumlah TKI/WNI yang tiba melalui Pelabuhan Laut domestik Bandar Sri Laksamana Bengkalis mencapai 983 orang. Sedangkan berdasarkan data Dinas kesehatan jumlah ODP di Bengkalis sejak 17 hingga 29 Maret 2020 sebanyak 1.795 orang dan Senin siang ini sudah mencapai 2.260 orang.
Di Kabupaten Meranti jumlah ODP sudah mencapai 2.080 orang, di Kampar 1.826 orang, Rokan Hulu ada 1.089 orang dan Rokan Hilir ada 1.082 orang. Daerah-daerah tersebut paling banyak mengalami peningkatan ODP dalam dua hari terakhir.
Rizky mengatakan semua TKI yang pulang dari Malaysia diminta untuk isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Sejauh ini, ia mengatakan belum ada laporan TKI tersebut terpantau menunjukkan gejala COVID-19 ketika diperiksa kesehatan di pelabuhan.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi Riau pada Senin pukul 11.00 WIB, jumlah ODP atau orang yang berpergian dari negara penularan COVID-19, mencapai 10.678 orang atau naik signifikan dibandingkan data pada Senin pagi yang tercatat ada 7.144 orang.
Dari jumlah tersebut, baru 102 orang yang sudah selesai proses pemantauan. Riau akan kesulitan untuk melakukan tes cepat (rapid test) Virus Corona karena alat yang tersedia hanya 6.800 unit.
Jumlah pasien dalam pengawasan (PDP) atau terduga COVID-19 mencapai 105 orang, dimana baru 30 orang dinyatakan sehat dan satu orang meninggal dunia. Sedangkan, jumlah kasus positif ada dua dimana satu pasien sudah sehat dan boleh pulang.
Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik Riau, Chairul Riski, mengakui pertambahan jumlah ODP yang sangat cepat disebabkan kedatangan TKI maupun WNI yang pulang dari Malaysia. Jumlah yang ada kini bakal terus bertambah, karena proses pemulangan masih akan berlangsung beberapa pekan ke depan.
"Masih dua minggu lagi kedatangan TKI," ujarnya.
Sebagian besar TKI yang datang melalui Pelabuhan di Dumai, Bengkalis dan Selatpanjang di Riau berasal dari berbagai daerah mulai dari Sumatera Barat, Sumatera Utara, Jambi dan Riau sendiri. Sejauh ini, khusus untuk Riau, paling banyak TKI pulang ke Kabupaten Kepulauan Meranti dan Bengkalis.
Data keseluruhan sejak 23 hingga 29 Maret 2020, jumlah TKI/WNI yang tiba melalui Pelabuhan Laut domestik Bandar Sri Laksamana Bengkalis mencapai 983 orang. Sedangkan berdasarkan data Dinas kesehatan jumlah ODP di Bengkalis sejak 17 hingga 29 Maret 2020 sebanyak 1.795 orang dan Senin siang ini sudah mencapai 2.260 orang.
Di Kabupaten Meranti jumlah ODP sudah mencapai 2.080 orang, di Kampar 1.826 orang, Rokan Hulu ada 1.089 orang dan Rokan Hilir ada 1.082 orang. Daerah-daerah tersebut paling banyak mengalami peningkatan ODP dalam dua hari terakhir.
Rizky mengatakan semua TKI yang pulang dari Malaysia diminta untuk isolasi mandiri di rumah selama 14 hari. Sejauh ini, ia mengatakan belum ada laporan TKI tersebut terpantau menunjukkan gejala COVID-19 ketika diperiksa kesehatan di pelabuhan.