Cianjur (ANTARA) - Bayi perempuan piatu berusia tujuh hari masuk dalam daftar Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di Cianjur, Jawa Barat, karena ibunya yang PDP meninggal dunia setelah melahirkan bayi tersebut meskipun belum sempat dilakukan swab tes.
"Bayi perempuan itu menunjukan gejala penyakit yang diduga tertular dari ibunya warga Kecamatan Cijati yang meninggal terindikasi positif COVID-19 berdasarkan rapid test. Saat ini bayi tersebut sudah di rujuk ke RSHS Bandung," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi Minggu.
Karena mengalami gejala penyakit, katanya, bayi yang baru berusia satu minggu itu masuk dalam PDP karena ibunya berstatus positif berdasarkan rapid test, meskipun belum sempat dilakukan swab tes untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
"Saat ini bayi tersebut sudah menjalani perawatan di RSHS Bandung di bawah pengawasan pihak keluarga. Kami juga akan terus memantau kondisi bayi tersebut," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat ada dua bayi yang masuk PDP di wilayah tersebut, namun bayi berusia 28 hari yang sebelumnya masuk PDP, sudah dinyatakan sehat dan negativ corona. Sebelumnya bayi tersebut mengalami sesak nafas dan memiliki riwayat perjalanan dari zona merah," katanya.
"Saat ini kami akan terus memantau kondisi bayi yang baru berumur satu pekan itu, sebenarnya dia terlahir kembar, namun kembarannya meninggal dunia bersama dengan ibunya. Harapan kami bayi tersebut sehat dan negatif corona," katanya.
Hingga saat ini, jumlah PDP di Cianjur, ungkap dia, bertambah menjadi 26 orang, 16 orang masih dalam pengawasan, 6 orang selesai dan sembuh serta 4 orang meninggal, untuk jumlah ODP 503 orang.
Sebelumnya seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Cijati yang sedang hamil tua sempat menjalani perawatan di RSUD Cimacan dengan keluhan sesak nafas, demam tinggi disertai batuk. Setelah dilakukan Rapid test, ibu yang mengandung anak kembar itu dinyatakan positif dan belum sempat dilakukan swab tes.
Namun nasib berkata lain, sebelum petugas sempat mengambil sampel dahak untuk swab tes dari pasien yang memiliki riwayat perjalan dari daerah zona merah itu, ia meninggal dunia. Seorang dari bayinya meningal dunia dan seorang lainnya selamat namun masuk dalam PDP karena mengalami gajala sakit.
"Bayi perempuan itu menunjukan gejala penyakit yang diduga tertular dari ibunya warga Kecamatan Cijati yang meninggal terindikasi positif COVID-19 berdasarkan rapid test. Saat ini bayi tersebut sudah di rujuk ke RSHS Bandung," kata Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi COVID-19 Cianjur, Yusman Faisal saat dihubungi Minggu.
Karena mengalami gejala penyakit, katanya, bayi yang baru berusia satu minggu itu masuk dalam PDP karena ibunya berstatus positif berdasarkan rapid test, meskipun belum sempat dilakukan swab tes untuk memastikan positif atau negatif COVID-19.
"Saat ini bayi tersebut sudah menjalani perawatan di RSHS Bandung di bawah pengawasan pihak keluarga. Kami juga akan terus memantau kondisi bayi tersebut," katanya.
Hingga saat ini, pihaknya mencatat ada dua bayi yang masuk PDP di wilayah tersebut, namun bayi berusia 28 hari yang sebelumnya masuk PDP, sudah dinyatakan sehat dan negativ corona. Sebelumnya bayi tersebut mengalami sesak nafas dan memiliki riwayat perjalanan dari zona merah," katanya.
"Saat ini kami akan terus memantau kondisi bayi yang baru berumur satu pekan itu, sebenarnya dia terlahir kembar, namun kembarannya meninggal dunia bersama dengan ibunya. Harapan kami bayi tersebut sehat dan negatif corona," katanya.
Hingga saat ini, jumlah PDP di Cianjur, ungkap dia, bertambah menjadi 26 orang, 16 orang masih dalam pengawasan, 6 orang selesai dan sembuh serta 4 orang meninggal, untuk jumlah ODP 503 orang.
Sebelumnya seorang ibu rumah tangga warga Kecamatan Cijati yang sedang hamil tua sempat menjalani perawatan di RSUD Cimacan dengan keluhan sesak nafas, demam tinggi disertai batuk. Setelah dilakukan Rapid test, ibu yang mengandung anak kembar itu dinyatakan positif dan belum sempat dilakukan swab tes.
Namun nasib berkata lain, sebelum petugas sempat mengambil sampel dahak untuk swab tes dari pasien yang memiliki riwayat perjalan dari daerah zona merah itu, ia meninggal dunia. Seorang dari bayinya meningal dunia dan seorang lainnya selamat namun masuk dalam PDP karena mengalami gajala sakit.