Jayapura (ANTARA) - Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif PBNU Papua menghimbau masyarakat di Bumi Cenderawasih untuk menerapkan social dan phisical distancing sesuai anjuran pemerintah dan menunda mudik lebaran untuk pencegahan penyebaran virus corona atau COVID-19.

Ketua Lembaga Pendidikan (LP) Ma'arif PBNU Papua, Rasyd Tumenggung Mayang di Jayapura, Rabu mengatakan harumnya Ramadan semakin terasa semerbak wangi di tengah merebaknya COVID-19, untuk itu mari tetap menjaga kebersihan mulai dari diri kita sendiri dan keluarga, termasuk menunda mudik.

Kepada seluruh masyarakat di Tanah Papua, Rasyd mengajak  untuk terus mengikuti himbauan pemerintah bersinergi dengan aparat keamanan dalam hal ini Polda Papua guna bersama-sama mencegah penyebaran virus corona dengan tetap menjaga jarak.

"Dan pasti lebih aman jika kita melaksanakan ibadah salat bersama keluarga kecil kita di rumah masing-masing. Mari kita menyambut harumnya bulan Ramadan 1441 Hijiriah dengan penuh berkah dan ampunan ini dengan kebersihan jiwa," katanya.

Terkait akhir-akhir ini banyak berita-berita bohong atau hoaks, Rasyd meminta agar jangan dipercaya apalagi ikut menyebarkannya.

"Hindarilah berita-berita bohong apalagi yang berhubungan dengan pandemi COVID-19, bersama Polda Papua kita cegah info hoaks atau bohong, jika ada berita-berita bohong konfirmasi langsung dengan rekan-rekan Polda Papua pastikan kebenarannya dan tetap fokus menyongsong harumnya Ramadan 1441 Hijiriah dengan kebersihan diri dan jiwa dan kita tetap solat di rumah-masing-masing," ajaknya.

Terkait himbauan untuk tidak mudik, Rasyid mengatakan bahwa kerinduan pada kampung halaman dapat kita wujudkan lewat bergembira bersama keluarga di rumah masing-masing. Ucapan-ucapan selamat Idul Fitri dan lainnya cukup lewat media sosial tidak harus saling berkunjung ke rumah-rumah atau salam berjabat tangan.

"Selamat menjalankan ibadah puasa Ramadan 1441 hijriah dengan nyaman dan damai bersama keluarga kita tercinta kita doakan bersama COVID-19 segera berlalu, Tuhan Allah SWT merahmati kita semua," ujarnya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024