Sentani, Jayapura (ANTARA) - Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Jayapura, Papua menyebutkan mamasuki hari ke tujuh pencarian Plt. Sekda Sarmi, Falvius Yaas yang dinyatakan hilang di Pulau Liki Kabupaten Sarmi pada Sabtu (11/4), hingga Jumat (18/4) belum ada tanda-tanda keberadaan korban.
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura (Kakansar) Zainul Thahar di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Jumat, mengatakan bawah pencarian tim SAR gabungan hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Sejak kemarin tim SAR gabungan bersama masyarakat Nelayan telah melakukan pencarian dan sebagian nelayan bahkan menginap di Pulau Armo termasuk Tim Basarnas," kata Zainul.
Menurut dia, Jumat pagi tadi tim SAR melanjutkan pencarian dan berharap korban segera ditemukan. Lokasi pencarian masih difokuskan di Pulau Liki dimana speed boat korban terbalik. Dan juga di pulau-pulau di sekitar Sarmi. Sebanyak 23 perahu nelayan yang turut ikut dalam pencarian ini.
Zainul mengatakan bahwa sesuai dengan Undang Undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) No. 29 tahun 2014 pasal 34 bahwa operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan paling lama tujuh hari.
"Batas paling lama pencarian oleh Tim SAR dilakukan tujuh hari saja selanjutnya akan dilakukan pemantauan mengingat tidak ada tanda tanda keberadaan korban. Namun saat dalam masa pemantaun apabila ada laporan indikasi keberadaan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali," ujarnya
Ia menambahkan, Kepala Seksi Operasi SAR di dampingi Kepala Sumber Daya dan Koordinator Pos SAR Sarmi siang tadi bertemu Bupati Sarmi berkaitan dengan rencana penutupan Operasi SAR.
Bupati Sarmi Edward Fonataba mengucapkan terimakasih kepada Tim Basarnas dan unsur terkait yang telah membantu melakukan pencarian korban selama tujuh hari ini. Bupati juga berpesan agar semua masyarakat dan nelayan yang hendak melaut sebaiknya menggunakan alat keselamatan diri (pelampung).(Hms),
Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Jayapura (Kakansar) Zainul Thahar di Sentani, ibu kota Kabupaten Jayapura, Jumat, mengatakan bawah pencarian tim SAR gabungan hingga saat ini belum membuahkan hasil.
"Sejak kemarin tim SAR gabungan bersama masyarakat Nelayan telah melakukan pencarian dan sebagian nelayan bahkan menginap di Pulau Armo termasuk Tim Basarnas," kata Zainul.
Menurut dia, Jumat pagi tadi tim SAR melanjutkan pencarian dan berharap korban segera ditemukan. Lokasi pencarian masih difokuskan di Pulau Liki dimana speed boat korban terbalik. Dan juga di pulau-pulau di sekitar Sarmi. Sebanyak 23 perahu nelayan yang turut ikut dalam pencarian ini.
Zainul mengatakan bahwa sesuai dengan Undang Undang Pencarian dan Pertolongan (SAR) No. 29 tahun 2014 pasal 34 bahwa operasi pencarian dan pertolongan dilaksanakan paling lama tujuh hari.
"Batas paling lama pencarian oleh Tim SAR dilakukan tujuh hari saja selanjutnya akan dilakukan pemantauan mengingat tidak ada tanda tanda keberadaan korban. Namun saat dalam masa pemantaun apabila ada laporan indikasi keberadaan korban maka operasi SAR dapat dibuka kembali," ujarnya
Ia menambahkan, Kepala Seksi Operasi SAR di dampingi Kepala Sumber Daya dan Koordinator Pos SAR Sarmi siang tadi bertemu Bupati Sarmi berkaitan dengan rencana penutupan Operasi SAR.
Bupati Sarmi Edward Fonataba mengucapkan terimakasih kepada Tim Basarnas dan unsur terkait yang telah membantu melakukan pencarian korban selama tujuh hari ini. Bupati juga berpesan agar semua masyarakat dan nelayan yang hendak melaut sebaiknya menggunakan alat keselamatan diri (pelampung).(Hms),