Jakarta (ANTARA) - Krisis COVID-19 bisa merusak kalender internasional sepak bola selama "dua sampai tiga tahun" dan berpotensi mempengaruhi Piala Dunia 2022 di Qatar, kata Lars-Christer Olsson, anggota komite eksekutif badan sepak bola Eropa UEFA, seperti dikutip Reuters.

Virus corona baru yang sudah menginfeksi sekitar 3,13 juta manusia dan sudah merenggut 218.000 nyawa manusia di seluruh dunia itu telah mengacaubalaukan jadwal sepak bola sampai kemudian memaksa Euro 2020 dimundurkan ke 2021 dan liga-liga nasional serta kontinental dihentikan sementara.

Piala Dunia Qatar akan diadakan dari 21 November sampai 18 Desember 2022 dan Olsson menyatakan masih skenario "wait and see" apakah turnamen empat tahunan itu juga terdampak krisis virus corona.

Ketika ditanya lewat sebuah webinar Soccerex mengenai seberapa lama dia menganggap kalender internasional bisa terdampak, Olsson berkata, "Mungkin dua atau tiga tahun saya kira."

"Seandainya virus itu berkembang dalam cara yang jauh lebih serius seperti untuk saat ini, maka sudah pasti menjadi masalah untuk kalender internasional."

"Tatkala sejumlah kompetisi digeser satu tahun kemudian, dan lalu Piala Dunia Qatar diadakan pada pertengahan musim kompetisi Eropa dan Anda harus menjejalkan kompetisi domestik dan internasional."

"Namun saya kira kita harus wait and see bagaimana hal itu akan berdampak kepada bisnis sepak bola," kata Olsson.

Olsson yang juga presiden liga Eropa mengatakan bahwa UEFA berencana menuntaskan Liga Champions dan Liga Europa Agustus nanti.

"Jika hal itu mungkin, maka saya kira itu akan baik-baik saja karena itu juga akan berarti kita bisa melindungi integritas fase terakhir dari musim sepak bola internasional saat ini," sambung dia.

Dia mengatakan harus membuat keputusan paling cepat akhir Mei karena jika tidak maka kompetisi harus dipadatkan dan juga demi kelolosan klub-klub ke musim baru.
 

Pewarta : Jafar M Sidik
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024