Jakarta (ANTARA) - Kementerian Sosial (Kemensos) memastikan distribusi bantuan sosial (Bansos) sembako dari Presiden di Jakarta Utara berjalan lancar.
"Setelah peninjauan awal distribusi bansos sembako Presiden yang dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada 2 Mei 2020, hari ini Mensos melakukan peninjauan kembali serta menugaskan jajarannya untuk mengawal pendistribusian bansos sembako di beberapa lokasi di DKI Jakarta," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia mengaku ditugasi untuk meninjau langsung proses pendistribusian bansos sembako Presiden di Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Peninjauan tersebut, kata dia, merupakan upaya untuk memastikan bahwa pendistribusian berjalan lancar dan tepat sasaran ke tangan masyarakat yang membutuhkan dan memang terdampak wabah COVID-19.
"Jadi saya mendapat tugas untuk meninjau langsung pendistribusian bansos sembako Presiden di Rawa Badak Selatan RW 10 dan Rawa Badak Utara RW 08. Ini dilakukan untuk memastikan bansos benar-benar sampai ke masyarakat khususnya keluarga yang terdampak COVID-19," kata Dirjen Rehsos.
Sesuai kebijakan Presiden terkait larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, masyarakat diberi kompensasi berupa bansos untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Bantuan tersebut juga merupakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terkena dampak COVID-19.
Total 784 paket bansos sembako didistribusi dengan 236 paket di antaranya didistribusikan di RW 10 daerah Rawa Badak Selatan, Tanjung Priok dan 548 paket lainnya disalurkan ke RW 08, RT 01, 02, 03 dan 04 Rawa Badak Utara Tanjung Priok.
Bansos sembako senilai Rp300 ribu itu terdiri dari beras, minyak goreng, kecap, sambal, mie instan, kornet, sarden, susu, teh celup dan sabun mandi.
Bansos akan disalurkan dua kali dalam satu bulan, sehingga total bansos sembako sebesar Rp600 ribu per orang setiap bulan. Bansos sembako itu disalurkan selama 3 bulan mulai April 2020.
Pemenuhan kebutuhan dasar itu, katanya, bertujuan untuk meminimalkan aktivitas warga di luar rumah.
Terlebih lagi, saat ini DKI Jakarta sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga beberapa aktivitas seperti bekerja, belajar dan beribadah dilakukan di rumah masing-masing.
"Dalam keadaan inilah pemenuhan kebutuhan dasar seperti bansos sembako diberikan oleh pemerintah. Upaya ini untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat yang sementara waktu berhenti bekerja," kata Dirjen Harry.
Sementara itu, ia juga menyampaikan bahwa Kemensos tidak hanya memberikan bansos sembako, tetapi juga memberikan tempat penampungan sementara (TPS) bagi tunawisma atau warga yang ditemukan di jalanan karena kehilangan pekerjaan, stres dan tidak bisa menghadapi situasi sulit tersebut.
"Kita sediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya yaitu di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara," katanya.
"Setelah peninjauan awal distribusi bansos sembako Presiden yang dilakukan oleh Menteri Sosial Juliari P. Batubara pada 2 Mei 2020, hari ini Mensos melakukan peninjauan kembali serta menugaskan jajarannya untuk mengawal pendistribusian bansos sembako di beberapa lokasi di DKI Jakarta," kata Direktur Jenderal Rehabilitasi Sosial Harry Hikmat melalui keterangan pers yang diterima ANTARA di Jakarta, Minggu.
Ia mengaku ditugasi untuk meninjau langsung proses pendistribusian bansos sembako Presiden di Rawa Badak, Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Peninjauan tersebut, kata dia, merupakan upaya untuk memastikan bahwa pendistribusian berjalan lancar dan tepat sasaran ke tangan masyarakat yang membutuhkan dan memang terdampak wabah COVID-19.
"Jadi saya mendapat tugas untuk meninjau langsung pendistribusian bansos sembako Presiden di Rawa Badak Selatan RW 10 dan Rawa Badak Utara RW 08. Ini dilakukan untuk memastikan bansos benar-benar sampai ke masyarakat khususnya keluarga yang terdampak COVID-19," kata Dirjen Rehsos.
Sesuai kebijakan Presiden terkait larangan mudik untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19, masyarakat diberi kompensasi berupa bansos untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka. Bantuan tersebut juga merupakan jaring pengaman sosial bagi masyarakat yang terkena dampak COVID-19.
Total 784 paket bansos sembako didistribusi dengan 236 paket di antaranya didistribusikan di RW 10 daerah Rawa Badak Selatan, Tanjung Priok dan 548 paket lainnya disalurkan ke RW 08, RT 01, 02, 03 dan 04 Rawa Badak Utara Tanjung Priok.
Bansos sembako senilai Rp300 ribu itu terdiri dari beras, minyak goreng, kecap, sambal, mie instan, kornet, sarden, susu, teh celup dan sabun mandi.
Bansos akan disalurkan dua kali dalam satu bulan, sehingga total bansos sembako sebesar Rp600 ribu per orang setiap bulan. Bansos sembako itu disalurkan selama 3 bulan mulai April 2020.
Pemenuhan kebutuhan dasar itu, katanya, bertujuan untuk meminimalkan aktivitas warga di luar rumah.
Terlebih lagi, saat ini DKI Jakarta sedang menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sehingga beberapa aktivitas seperti bekerja, belajar dan beribadah dilakukan di rumah masing-masing.
"Dalam keadaan inilah pemenuhan kebutuhan dasar seperti bansos sembako diberikan oleh pemerintah. Upaya ini untuk mengurangi beban pengeluaran masyarakat yang sementara waktu berhenti bekerja," kata Dirjen Harry.
Sementara itu, ia juga menyampaikan bahwa Kemensos tidak hanya memberikan bansos sembako, tetapi juga memberikan tempat penampungan sementara (TPS) bagi tunawisma atau warga yang ditemukan di jalanan karena kehilangan pekerjaan, stres dan tidak bisa menghadapi situasi sulit tersebut.
"Kita sediakan Tempat Penampungan Sementara (TPS) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta. Salah satunya yaitu di GOR Tanjung Priok, Jakarta Utara," katanya.