Jayapura (ANTARA) - Bhabinkamtibmas Kampung Mawes Mukti SP 6 Kabupaten Sarmi Papua Briptu Ariel Belo membantu sekaligus memantau penyaluran beras kepada warga di desa itu.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura Rabu mengatakan Briptu Ariel Belo mengawasi langsung pembagian beras dari Dinas Sosial Kabupaten Sarmi.
"Jadi, sebagai Bhabinkamtibmas, Briptu Ariel Belo melaksanakan tugasnya untuk membantu dan mengawasi penyaluran beras kepada warga ditengah pandemi virus corona," katanya.
Pembagian beras kepada masyarakat di Kampung Mawes Mukti Sp 6 yang berjumlah 53 karung dengan berat masing-masing 50 kg dibagikan kepada 268 kepala keluarga.
"Beras yang didistribusi dari Dinas Sosial Kabupaten Sarmi ini diambil dari Dolog Jayapura dengan berat per karung seberat 50 kg," katanya.
Namun setiap karung beras itu tidak terisi penuh atau seberat 50 kg, sehingga Kepala Kampung Mawes Mukti Hendrik Sirwa mengambil kebijakan setiap kepala keluarga dibagikan beras sebanyak 9 kg.
"Berdasarkan keterangan Bpritu Ariel, warga berharap agar ke depannya dinas terkait harus memastikan program pemerintah dimana setiap kepala keluarga harus menerima 10 kg beras sehingga tidak terjadi permasalahan yang meluas nantinya," katanya.
Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal di Kota Jayapura Rabu mengatakan Briptu Ariel Belo mengawasi langsung pembagian beras dari Dinas Sosial Kabupaten Sarmi.
"Jadi, sebagai Bhabinkamtibmas, Briptu Ariel Belo melaksanakan tugasnya untuk membantu dan mengawasi penyaluran beras kepada warga ditengah pandemi virus corona," katanya.
Pembagian beras kepada masyarakat di Kampung Mawes Mukti Sp 6 yang berjumlah 53 karung dengan berat masing-masing 50 kg dibagikan kepada 268 kepala keluarga.
"Beras yang didistribusi dari Dinas Sosial Kabupaten Sarmi ini diambil dari Dolog Jayapura dengan berat per karung seberat 50 kg," katanya.
Namun setiap karung beras itu tidak terisi penuh atau seberat 50 kg, sehingga Kepala Kampung Mawes Mukti Hendrik Sirwa mengambil kebijakan setiap kepala keluarga dibagikan beras sebanyak 9 kg.
"Berdasarkan keterangan Bpritu Ariel, warga berharap agar ke depannya dinas terkait harus memastikan program pemerintah dimana setiap kepala keluarga harus menerima 10 kg beras sehingga tidak terjadi permasalahan yang meluas nantinya," katanya.