Timika (ANTARA) - PT Freeport Indonesia menerbitkan buku saku pencegahan COVID-19 sebagai pegangan atau tuntunan praktis bagi seluruh karyawan dan komunitasnya dalam mencegah pandemi COVID-19 di wilayah operasi pertambangan, perkantoran, barak-barak, rumah tinggal, dan lingkungan sekitar.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan krisis kesehatan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 telah berdampak luas, termasuk pada operasional perusahaan tambang tembaga, emas dan perak yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
"PTFI telah menyediakan sistem dan peralatan medis yang baik untuk mendeteksi dini penularan virus ini dan juga telah mengarahkan semua karyawan dan komunitas untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang ada," kata Tony.
Hingga kini belum ditemukan vaksin antivirus COVID-19. Oleh karena itu, Tony mengajak seluruh karyawan dan komunitas Freeport dapat memutus mata rantai penyebaran virus dengan secara disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ada, termasuk menjaga jarak sosial, menggunakan masker, membasuh tangan sesering mungkin, menjaga kesehatan dan lain sebagainya.
"Buku saku ini sangat penting sebagai suatu informasi bimbingan praktis untuk kita agar lebih mengerti dan memahami dalam bertindak, sehingga kita dapat terhindar dari penularan COVID-19 di area kerja. Saya yakin, kita bersama-sama sebagai keluarga besar PTFI dengan penuh semangat dan ketekunan, akan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di area kerja kita dan dapat melewati masa-masa sulit ini dengan selamat dan tetap sehat,” kata Tony.
Direktur- EVP, Chief Operating Officer PTFI Mark Johnson terus memompa semangat dan optimistis seluruh karyawan dan keluarga besarnya agar bisa melewati masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Dia menegaskan masalah pandemi COVID-19 sangat serius dan harus ditangani secara serius pula.
Buku saku setebal 25 halaman tersebut, katanya, menjadi panduan bagi seluruh karyawan dan komunitas untuk mengerti dan mengambil langkah-langkah nyata untuk dapat terhindar dan terlindungi dari paparan COVID-19.
Buku saku pencegahan COVID-19 yang diterbitkan PTFI itu, antara lain membahas pengertian COVID-19, cara penularan, tanda dan gejala COVID-19, pencegahan COVID-19.
Selain itu, juga membahas tindakan apa saja yang harus dilakukan jika mengalami gejala COVID-19; karantina mandiri dan isolasi diri, jaga jarak fisik, menggunakan masker, mencuci tangan yang benar, memakai masker yang benar dan berbagai petunjuk praktis lainnya.
Sejumlah karyawan mengapresiasi terbitnya buku saku pencegahan COVID-19 di lingkungan PTFI sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam upaya menyelamatkan hidup banyak orang, terutama keselamatan karyawan dan keluarganya.
“COVID-19 adalah penyakit menular yang begitu cepat mengambil nyawa manusia, apabila Freeport terus berupaya menyelamatkan karyawan dan keluarga besarnya dari pandemi ini, berarti Freeport telah ikut memberikan sumbangsih dalam menyelamatkan nyawa manusia, khususnya di Tanah Papua yang merupakan daerah operasi perusahaan tambang mineral ini,” kata Habelino Sawaki.
Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan krisis kesehatan yang terjadi akibat pandemi COVID-19 telah berdampak luas, termasuk pada operasional perusahaan tambang tembaga, emas dan perak yang beroperasi di wilayah Kabupaten Mimika, Provinsi Papua.
"PTFI telah menyediakan sistem dan peralatan medis yang baik untuk mendeteksi dini penularan virus ini dan juga telah mengarahkan semua karyawan dan komunitas untuk mengikuti protokol-protokol kesehatan yang ada," kata Tony.
Hingga kini belum ditemukan vaksin antivirus COVID-19. Oleh karena itu, Tony mengajak seluruh karyawan dan komunitas Freeport dapat memutus mata rantai penyebaran virus dengan secara disiplin mengikuti protokol kesehatan yang ada, termasuk menjaga jarak sosial, menggunakan masker, membasuh tangan sesering mungkin, menjaga kesehatan dan lain sebagainya.
"Buku saku ini sangat penting sebagai suatu informasi bimbingan praktis untuk kita agar lebih mengerti dan memahami dalam bertindak, sehingga kita dapat terhindar dari penularan COVID-19 di area kerja. Saya yakin, kita bersama-sama sebagai keluarga besar PTFI dengan penuh semangat dan ketekunan, akan dapat memutus mata rantai penyebaran COVID-19 di area kerja kita dan dapat melewati masa-masa sulit ini dengan selamat dan tetap sehat,” kata Tony.
Direktur- EVP, Chief Operating Officer PTFI Mark Johnson terus memompa semangat dan optimistis seluruh karyawan dan keluarga besarnya agar bisa melewati masa sulit akibat pandemi COVID-19.
Dia menegaskan masalah pandemi COVID-19 sangat serius dan harus ditangani secara serius pula.
Buku saku setebal 25 halaman tersebut, katanya, menjadi panduan bagi seluruh karyawan dan komunitas untuk mengerti dan mengambil langkah-langkah nyata untuk dapat terhindar dan terlindungi dari paparan COVID-19.
Buku saku pencegahan COVID-19 yang diterbitkan PTFI itu, antara lain membahas pengertian COVID-19, cara penularan, tanda dan gejala COVID-19, pencegahan COVID-19.
Selain itu, juga membahas tindakan apa saja yang harus dilakukan jika mengalami gejala COVID-19; karantina mandiri dan isolasi diri, jaga jarak fisik, menggunakan masker, mencuci tangan yang benar, memakai masker yang benar dan berbagai petunjuk praktis lainnya.
Sejumlah karyawan mengapresiasi terbitnya buku saku pencegahan COVID-19 di lingkungan PTFI sebagai wujud nyata komitmen perusahaan dalam upaya menyelamatkan hidup banyak orang, terutama keselamatan karyawan dan keluarganya.
“COVID-19 adalah penyakit menular yang begitu cepat mengambil nyawa manusia, apabila Freeport terus berupaya menyelamatkan karyawan dan keluarga besarnya dari pandemi ini, berarti Freeport telah ikut memberikan sumbangsih dalam menyelamatkan nyawa manusia, khususnya di Tanah Papua yang merupakan daerah operasi perusahaan tambang mineral ini,” kata Habelino Sawaki.