Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mewacanakan tes cepat massal untuk mencari orang tanpa gejala (OTG) virus corona.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan fasilitas untuk pengecekan COVID-19 sudah tersedia.
"Hasil rapat saya dengan tim medis, contoh seperti Jalan Irian apabila ditutup dari Pos Lantas sampai Bank Mandiri Wamena itu semua masyarakat di sana harus melakukan rapid test, tidak boleh ada yang tidak sehingga benar-benar dicari penularan lokal ini sampai ke distrik -distrik," katanya.
Selain tersedia tenaga yang menangani pasien COVID-19, pemerintah daerah telah mendatangkan alat polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi pasien corona.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus berupaya mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan mengeluarkan kebijakan pelarangan aktivitas, sosialisasi maupun penyiapan sarana penanganan dan pencegahan.
Bupati mengatakan RSUD Jayawijaya juga siap menerima sampel swab dari kabupaten lain di pegunungan Papua.
"Tugas kita melayani rumah sakit dari kabupaten pemekaran yang ada di wilayah adat Lapago, meskipun pengadaan alat dengan menggunakan anggaran Pemda Jayawijaya, tetapi itu tidak masalah karena sudah menjadi risiko sebagai induk dari kabupaten pemekaran yang berdiri di Pegunungan Tengah Papua," katanya.
Jayawijaya merupakan kabupaten induk dari sejumlah kabupaten pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, dan Yalimo.
Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Wamena, Kamis, mengatakan fasilitas untuk pengecekan COVID-19 sudah tersedia.
"Hasil rapat saya dengan tim medis, contoh seperti Jalan Irian apabila ditutup dari Pos Lantas sampai Bank Mandiri Wamena itu semua masyarakat di sana harus melakukan rapid test, tidak boleh ada yang tidak sehingga benar-benar dicari penularan lokal ini sampai ke distrik -distrik," katanya.
Selain tersedia tenaga yang menangani pasien COVID-19, pemerintah daerah telah mendatangkan alat polymerase chain reaction (PCR) untuk mendeteksi pasien corona.
Pemerintah Kabupaten Jayawijaya terus berupaya mengantisipasi lonjakan pasien COVID-19 dengan mengeluarkan kebijakan pelarangan aktivitas, sosialisasi maupun penyiapan sarana penanganan dan pencegahan.
Bupati mengatakan RSUD Jayawijaya juga siap menerima sampel swab dari kabupaten lain di pegunungan Papua.
"Tugas kita melayani rumah sakit dari kabupaten pemekaran yang ada di wilayah adat Lapago, meskipun pengadaan alat dengan menggunakan anggaran Pemda Jayawijaya, tetapi itu tidak masalah karena sudah menjadi risiko sebagai induk dari kabupaten pemekaran yang berdiri di Pegunungan Tengah Papua," katanya.
Jayawijaya merupakan kabupaten induk dari sejumlah kabupaten pemekaran seperti Lanny Jaya, Tolikara, dan Yalimo.