Makassar (ANTARA) - Kendati pabrik gula pasir lokal milik PT Perkebunan Nusantara XIV sudah mulai berproduksi, namun harga gula pasir di pasaran Makassar masih bervariasi.
Pedagang gula pasir di Pasar Terong Makassar, H Ramli, Kamis menyebutkan harga gula pasir lokal yang dikemas dalam plastik rata-rata dijual Rp14.500 - Rp16.500 per kilogram. Sedang gula pasir bermerk masih dijual Rp18 ribu per kg, bahkan dula pasir kristal dijual seharga Rp25 ribu per kg.
Menurut dia, saat harga gula pasir melonjak pada awal pandemi COVID-19 dengan harga Rp20 ribu per kg, sebenarnya dpat dipahami baik penjual dan masyarakat karena stok gula saat itu terbatas, sebagai dampak dihentikannya gula impor akibat pandemi COVID-19 melanda Cina.
"Namun setelah gula lokal sudah berproduksi, harga gula pasir masih belum normal ke harga semula Rp12.500 per kg," katanya.
Hal senada dikemukakan pedagang eceran di Pasar Pannampu, Makassar Hj. Nurbaya.
Dia mengatakan, harga gula pasir saat Ramadhan 1441 Hijriah/2020 harganya masih relatif sama dengan hargaa gula pasir yang dipasarkan saat ini.
Hal tersebut karena gula lokal yang dibeli dari pihak distributor masih sekitar Rp700 ribu per zak (isi 50 kg), sehingga pengecer menjualnya Rp14.500 - Rp16.500 sesuai kualitasnya.
Harga gula pasir yang masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang merupakan kebijakan pemerintah itu, diakui Plt Kadis Disperindag Sulsel H Indra Jaya Saputra.
Dia mengatakan, berkurangnya pasokan karena pembatasan impor gula dari Cina setelah terjadi pandemi di negara itu, telah memicu harga gula pasir di pasaran. Sementara produksi gula lokal pada saat yang sama belum berproduksi karena belum masa panen tebu di Kabupaten Takalar dan Bone, Sulsel.
Namun dengan mulai berproduksinya pabrik gula lokal PTPN XIV, lanjut dia, pihaknya optimistis harga gula secara bertahap akan kembali normal. Meski diakui produksi dari dua pabrik gula lokal ini hanya mampu memenuihi separuh dari 14.500 ton rata-rata kebutuhan konsumsi gula di Sulsel per bulan.
Ilustrasi gula pasir yang harganya masih variatif dijual di salah satu toko di Pasar Terong, Makassar. ANTARA Foto/ Suriani Mappong (dok)
Pedagang gula pasir di Pasar Terong Makassar, H Ramli, Kamis menyebutkan harga gula pasir lokal yang dikemas dalam plastik rata-rata dijual Rp14.500 - Rp16.500 per kilogram. Sedang gula pasir bermerk masih dijual Rp18 ribu per kg, bahkan dula pasir kristal dijual seharga Rp25 ribu per kg.
Menurut dia, saat harga gula pasir melonjak pada awal pandemi COVID-19 dengan harga Rp20 ribu per kg, sebenarnya dpat dipahami baik penjual dan masyarakat karena stok gula saat itu terbatas, sebagai dampak dihentikannya gula impor akibat pandemi COVID-19 melanda Cina.
"Namun setelah gula lokal sudah berproduksi, harga gula pasir masih belum normal ke harga semula Rp12.500 per kg," katanya.
Hal senada dikemukakan pedagang eceran di Pasar Pannampu, Makassar Hj. Nurbaya.
Dia mengatakan, harga gula pasir saat Ramadhan 1441 Hijriah/2020 harganya masih relatif sama dengan hargaa gula pasir yang dipasarkan saat ini.
Hal tersebut karena gula lokal yang dibeli dari pihak distributor masih sekitar Rp700 ribu per zak (isi 50 kg), sehingga pengecer menjualnya Rp14.500 - Rp16.500 sesuai kualitasnya.
Harga gula pasir yang masih diatas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang merupakan kebijakan pemerintah itu, diakui Plt Kadis Disperindag Sulsel H Indra Jaya Saputra.
Dia mengatakan, berkurangnya pasokan karena pembatasan impor gula dari Cina setelah terjadi pandemi di negara itu, telah memicu harga gula pasir di pasaran. Sementara produksi gula lokal pada saat yang sama belum berproduksi karena belum masa panen tebu di Kabupaten Takalar dan Bone, Sulsel.
Namun dengan mulai berproduksinya pabrik gula lokal PTPN XIV, lanjut dia, pihaknya optimistis harga gula secara bertahap akan kembali normal. Meski diakui produksi dari dua pabrik gula lokal ini hanya mampu memenuihi separuh dari 14.500 ton rata-rata kebutuhan konsumsi gula di Sulsel per bulan.