Jayapura (ANTARA) -
Perusahaan Umum (Perum) Bulog Kantor Wilayah Papua dan Papua Barat resmi memberlakukan relaksasi harga gula pasir di tingkat konsumen dari Rp14.500 per kg menjadi Rp16.000 per kg atau Rp17.000 per kg khusus di wilayah Bumi Cenderawasih.
Wakil Pimpinan Kantor Wilayah Bulog Papua dan Papua Barat Mara Kamin Siregar, di Jayapura, Jumat, mengatakan berdasarkan keputusan Badan Pangan Nasional/National Food Agency harga gula pasir di tingkat konsumen mengalami relaksasi kini menjadi Rp17 ribu per kilogram.
"Relaksasi harga gula kemasan Bulog melepas Rp16 ribu per kilogram ke pedagang, kemudian pedagang menjualnya Rp17 ribu per kilogram," katanya pula.
Menurut Kamin, meski harga gula mengalami relaksasi, namun untuk stok gula kini 220 ton cukup hingga tiga bulan ke depan, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
"Selain stok gula, Minyakita yang juga kini 84.420 liter bisa dikatakan bahan pokok aman hingga menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024," ujarnya.
Dia menjelaskan, pihaknya akan terus melakukan koordinasi dan komunikasi dengan pemerintah daerah setempat guna menjaga stabilitas harga seperti operasi pasar serta melakukan pasar murah.
Sementara itu, Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional/National Food Agency resmi memberlakukan relaksasi harga gula konsumsi di tingkat konsumen dari Rp14.500 per kg menjadi Rp16.000 per kg atau Rp17.000 per kg khusus di wilayah Maluku, Papua, dan daerah tertinggal, terluar, terpencil, dan pedalaman.
"Sehubungan dengan kenaikan harga gula di dalam negeri maupun internasional, telah dilakukan rapat koordinasi lintas kementerian dan lembaga untuk membahas harga gula yang wajar di tingkat konsumen. Berdasarkan hasil input tersebut, kami mengimbau seluruh pelaku usaha ritel untuk dapat mengimplementasikan relaksasi harga dimaksud," kata Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Bapanas I Gusti Ketut Astawa di Jakarta, Kamis (9/11).
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Bulog Papua resmi memberlakukan relaksasi harga gula pasir konsumsi