Purwokerto (ANTARA) - Akademisi dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto Kavadya Syska mengingatkan gerakan pemenuhan pangan sehat untuk menjaga daya tahan tubuh dapat dimulai dari keluarga.

"Peran keluarga terutama ibu sangat strategis untuk promosi mengenai pangan sehat," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, Sabtu.

Koordinator Program Studi Teknologi Pangan Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Purwokerto tersebut mengatakan kondisi pandemi seperti saat sekarang ini mengharuskan konsumsi pangan sehat guna menjaga daya tahan tubuh.

"Pangan yang sehat tentu saja yang seimbang antara komposisi protein, lemak dan karbohidrat, banyak mengandung serat, tidak mengandung bahan pengawet serta terdapat kandungan air dan garam mineral," katanya.

Dengan konsumsi pangan yang sesuai dengan kebutuhan gizi maka diharapkan kondisi tubuh akan selalu prima dan dapat menjaga daya tahan tubuh agar tidak mudah sakit.

"Yang juga perlu diperhatikan adalah konsumsi pangan tidak boleh terlalu berlebihan, sesuaikan dengan kebutuhan gizi yang seimbang," katanya.

Dia juga mengingatkan bahwa dalam memilih bahan pangan untuk konsumsi keluarga harus memperhatikan pengaruhnya pada kesehatan tubuh.

"Dalam memilih bahan pangan, bukan hanya bertumpu pada kandungan gizi dan kelezatannya tetapi juga melihat bagaimana pengaruhnya terhadap kesehatan tubuh," katanya.

Dengan demikian diharapkan pangan yang dikonsumsi oleh seluruh anggota keluarga dapat menjaga kebugaran dan mencapai tingkat kesehatan yang diinginkan.

"Perhatian mengenai pangan sehat perlu menjadi prioritas pada masa pandemi seperti sekarang ini, jangan sampai malah kurang memperhatikan gizi seimbang," katanya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya terus berupaya menyosialisasikan mengenai pentingnya konsumsi pangan sehat kepada seluruh masyarakat yang ada di wilayah setempat.

"Kami mendorong agar gerakan konsumsi pangan sehat menjadi bagian dari gaya hidup sehari-hari," katanya.

Dia mengatakan setiap individu perlu berperan aktif dalam sosialisasi pangan sehat.

"Peran setiap individu, masyarakat, pemerintah daerah, lembaga pendidikan hingga pelaku usaha diperlukan untuk memberikan pemahaman mengenai pangan yang sehat," katanya.
 


Pewarta : Wuryanti Puspitasari
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024