Biak (ANTARA) - Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Biak Numfor Ustadz KH A Burhanulhaq menyebut Ramadhan adalah bulan yang sangat mulia sehingga umat Islam dianjurkan memperbanyak taubat dan tadarus membaca Al Quran.
"Salah satu nama lain Ramadhan adalah 'syahrut taubah', sebab Ramadhan memang momentum yang tepat untuk umat Islam bertaubat," pesannya pada tausiyah Ramadhan 1446 H Masjid Al Mukminin Biak, Selasa.
Ia mengatakan, sebaik-baik taubat adalah taubat yang disegerakan, tanpa menunggu dan menunda-nunda, sehingga terkumpul dua keutamaan jika bertaubat sesegera mungkin, yakni keutamaan karena Ramadhan dan keutamaan menyegerakan taubat itu sendiri.
Ia menyebut, taubat nasuha yaitu taubat yang memenuhi tiga syarat, yaitu pertama, berhenti dari maksiat yang dilakukannya. Kedua, menyesali perbuatannya dan ketiga, berketetapan hati untuk tidak akan mengulangi perbuatan maksiat tersebut.
Ia mengatakan bahwa di bulan Ramadhan ini semua pintu taubat terbuka lebar sehingga jangan sia-siakan kesempatan untuk memperbaiki diri dari kesalahan.
Sebagai manusia biasa dalam keseharian melakukan aktivitas tidak terlepas dari kekhilafan dan kesalahan sehingga momentum Ramadhan harus dijadikan sebagai bulan bertaubat.
"Serta kita juga dianjurkan memperbanyak ibadah di bulan Ramadhan termasuk membaca Al Quran," ajaknya.
Apalagi di bulan Ramadhan ini, menurut dia, ada peristiwa bersejarah bagi umat Islam karena turunnya Al Quran pada 17 Ramadhan sehingga ketika membaca satu ayat bisa dilipatgandakan amal pahala kebaikannya.
Ia berharap, tujuan dari ibadah puasa Ramadhan akan membentuk karakter orang-orang beriman dan bertaqwa sebagaimana disebutkan dalam Al Quran surat Al-Baqarah ayat 183.
Hingga HARI ke-11 Ramadhan, Selasa (11/3), warga Muslim di Biak masih memenuhi masjid dan mushalla untuk melakukan kegiatan ibadah seperti Shalat Tarawih berjamaah, tadarus Al Quran, berzikir, ceramah agama hingga berbuka puasa bersama.