Sentani,Jayapura (ANTARA) - Kepala Dinas tanaman pangan dan hortikultura Kabupaten Jayapura, David Zakaria menegaskan seluruh petugas Penyuluh Pertanian Lapangan atau PPL wajib untuk turun langsung ke lapangan untuk melakukan pendampingan terhadap kelompok petani yang saat ini sedang melakukan kegiatan penanaman  untuk ketahanan pangan di wilayah itu.

"PPL sudah kami tugaskan untuk tetap bekerja membina para petani di Kabupaten Jayapura yang terhimpun dalam kelompok-kelompok tani, meskipun dalam suasana Pandemi Covid 19," kata David Zakaria saat ditemui wartawan di kantor bupati Jayapura.

Dia mengatakan, Hal ini sebagaimana Surat Edaran Menteri Pertanian tentang antisipasi terjadinya krisis pangan yang muncul akibat Pandemi COVID-19 dan kekeringan yang akan terjadi pada tahun 2020.

Pemkab Jayapura saat ini sudah mencanangkan program ketahanan pangan dengan gerakan masif melakukan penanaman palawija, umbi-umbian dan sayuran di kampung  kampung.

Menurut David pendampingan dari PPL bagi kelompok tani ini tidak boleh berhenti sehingga bisa diperoleh hasil produksi yang maksimal  guna mengantisipasi kemungkinan terjadinya kelangkaan pangan akibat pandemi COVID-1919 ini.

“Kami juga mengharapkan warga masyarakat melakukan gerakan mengkonsumsi diversifikasi pangan terutama pangan lokal. Kita optimalkan pangan lokal kita berupa sagu dan umbi umbian. Ini harapan Menteri Perntanian agar antisipasi kelangkaan pangan atau terjadinya krisis pangan dapat kita sikapi dengan baik dan kita mampu bertahan di krisis itu,” imbuhnya.

Dalam surat edaran tersebut, Mentan juga menginstrusikan kepada seluruh penanggungjawab Tim Supervisi dan Pendampingan di jajaran Kementerian Pertanian untuk melakukan koordinasi melakukan pemantauan dan memastikan kesiapan percepatan tanam Musim Tanam II (MT-II) tahun 2020.

“Kepala distrik dan kampung sangat menyambut dan respon cepat untuk kita lakukan percepatan tanam di musim tanam 2 ini. Sehingga apa yang diharapkan kita mempersiapkan cadangan beras dan pangan lokal bisa kita wujudkan tahun ini,”ujarnya.
.
Disamping itu, kata David Tim juga harus memastikan kesiapan cadangan beras pada tingkat Kampung  untuk mencukupi kebutuhan di tingkat Distrik dan memasok bagi kebutuhan Kabupaten.  

Ia  bersyukur karena saat ini khusus di wilayah lembah Grime  sudah merealisasi tanam sebanyak 215 hektar di Distrik Namblong, Nimbokrang dan Yapsi  untuk komoditas padi.

“Wilayah lembah Grime kita sudah realisasi tanam sebanyak 215 hektare di 3 distrik, Namblong, Nimborang, dan Yapsi,.

"Ada 215 hektare yang kita sudah tanam untuk komoditas padi, didalamnya juga ada padi ladang.  Komoditas jagung juga sedang kita kembangkan,”ujarnya lagi. 
 

Pewarta : Muhsidin
Editor : Editor Papua
Copyright © ANTARA 2024