Sentani (ANTARA) -
Produk biji kakao dari petani Grime Nawa, Kabupaten Jayapura, Papua yang dipamerkan saat Kongres Masyarakat Adat Nusantara (KMAN) VI di wilayah Adat Tabi telah menembus pasar luar negeri yakni Jepang.
Manajer Marketing PT Kakao Kita Papua, Akiko Tsuru dalam siaran pers yang diterima Antara di Jayapura, Selasa, mengatakan pada penutupan KMAN VI pihaknya memamerkan produk kakao petani dari Grime Nawa yang diolah menjadi ice cream, kakao bubuk dan aneka kue serta minuman panas kakao.
“Jadi yang kami tampilkan ini produk biji kakao dari petani di Grime Nawa,” katanya.
Menurut Akiko, pihaknya telah mengekspr olahan biji kakao melalui Jember, Provinsi Jawa Timur ke Jepang.
“Sementara yang dijual di Papua baru di Kafe Kakao Kita, Kota Jayapura ada juga di beberapa Alfa Midi di Kota Jayapura,” ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya mengaku memperoleh biji kakao dari petani di Kampung Berab, Klaisu, Aib dan daerah lain di Grime Nawa di mana biji kakao dibeli dengan harga Rp28 ribu per kilogram.
“Kami tidak beli dari penadah atau pihak lain, tapi kami beli langsung dari petani,” katanya lagi.
Dia menambahkan pihaknya berharap petani di kakao di Grime Nawa tetap menjadi mitra terbaik dan bukan sekadar objek dalam bisnis.
Berita Terkait
Masyarakat Adat Tanah Batak tampilkan Gondang Batak di FDS
Kamis, 10 November 2022 11:07
Masyarakat Kayu Pulo siapkan 15 unit rumah bagi peserta KMAN VI
Kamis, 10 November 2022 10:51
Panitia KMAN imbau peserta sarasehan gunakan obat anti nyamuk
Kamis, 10 November 2022 10:48
Abdon Nababan: Peserta KMAN harus belajar dari masyarakat adat Jayapura
Kamis, 10 November 2022 10:46
Kapolres Jayapura apresiasi peran masyarakat jaga keamanan saat KMAN
Kamis, 10 November 2022 10:43
Seniman tata rias wajah harap pemerintah perbanyak iven budaya
Kamis, 10 November 2022 10:40
Sekjen AMAN: Masyarakat adat harus pertahankan jati diri
Kamis, 10 November 2022 10:37
Takmir Masjid Al Aqsha Sentani sebut KMAN momen bagus tunjukkan keberagaman beragama di Papua
Kamis, 10 November 2022 10:33