Wamena (ANTARA) - Dewan Adat Papua wilayah Lapago di pegunungan tengah Papua mengajak masyarakat adat ikut serta memerangi dan mencegah dampak wabah COVID-19, misalnya dengan menyediakan ketahanan pangan lokal.

Ketua Dewan Adat Papua Wilayah Lapago, Dominikus Sorabut di Wamena, Senin, mengatakan pandemi COVID-19 sangat mengancam bagi kehidupan masyarakat asli Papua.

"Terkait ketahanan pangan pada pandemi COVID-19, masyarakat tidak harus minta pemerintah bantu beras-lah. Inikan tanah kita sedang kosong, sedang tidur, kita harus mengajak masyarakat bekerja menggarap kebun," katanya.

Ia mengharapkan masyarakat tidak terus tergantung dengan beras yang diproduksi di Thailand, Vietnam, Surabaya, Makassar dan Merauke sebab selama pandemi corona bisa saja berpotensi kurangnya produksi.

"Kalau berasnya sudah habis kita mau kemana. Oleh karena itu pemerintah punya kewajiban untuk mengajak masyarakat adat untuk berkebun. Kalau di wilayah pesisir, mereka biasa melaut dan perlu pemerintah melindungi kawasan tempat mereka melaut," katanya.

Ia juga mengajak masyarakat asli Papua maupun non Papua yang lahir dan besar di Papua agar tidak terlena dengan imun tubuh yang sudah kuat akibat sudah sering menghadapi bibit malaria, yang kata dia, lebih berdampak dibandingkan COVID-19.

"Kita di Papua ini orang tanpa gejala  COVID-19, itu karena kami punya ketahanan tubuh tinggi. Tetapi kita juga tidak bisa terlena dengan itu. Artinya kita juga harus jaga kebersihan, pola makan baik," katanya.

Ia mengharapkan pemerintah Jayawijaya juga cepat mengambil tindakan terkait pendidikan anak-anak di daerah itu, agar mereka bisa segera mendapatkan hak mereka.

Menurut dia, beberapa daerah yang masuk zona hijau bebas virus corona, misalnya di daerah pedalaman, harus diaktifkan segera proses belajar mengajar.

"Ya di dalam kota tidak apa (karena wabah corona), tetapi di kampung-kampung ini kan sekarang menjadi kewalahan karena guru tidak ada. Pemerintah harus membuka akses supaya kalau memang itu berada di daerah hijau, ya guru-guru masuk untuk buka sekolah dan mengaja,"katanya.

Ia mengapresiasi Pemerintah Kabupaten Jayawijaya karena  cermat dalam menangani pandemi  virus corona.

"Bagian lain memang kami melihat Pemerintah Kabupaten Jayawijaya sudah mengambil langkah, tetapi soal pendidikan ini yang harus dievaluasi," katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024