Jayapura (ANTARA) - Puskesmas Pembantu (Pustu) Awiyo, Kelurahan Awiyo, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua tidak menemukan kasus stunting balita selama pandemi corona atau COVID-19 yang merebak sejak Maret hingga awal Agustus 2020.
Penanggungjawab Pustu Awiyo Amos Bukorpioper, Amd.Kep, SKM mengatakan sejak virus corona merebak tidak ditemui kasus stunting saat membuka pelayanan kesehatan maupun posyandu.
"Tidak ada kasus tersebut, karena kami di sini hanya melayani pelayanan kesehatan ringan, jika ditemui yang lebih dari itu kami sarankan ke Puskesmas Hedam Abepura," katanya Pustu Awiyo, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal corona merebak, yang bertugas di Pustu Awiyo tinggal satu perawat atau mantri, sementara bidan yang biasanya mendampingi telah ditarik kembali ke Puskesmas induk.
"Sejak Maret tahun ini hanya saya yang memberikan pelayanan, karena ibu bidan yang bertugas di sini sudah ditarik ke Puskesmas. Sehingga pelayanan yang dilakukan hanya berupa pelayanan standar," katanya tidak merinci lebih lanjut.
Terkait pelayanan Posyando di Kelurahan Awiyo, kompleks BTN Puskopad Atas Kampkey, Amos mengungkapkan hanya dilakukan sekali dalam sebulan.
"Kalau Posyandu sekali dalam sebulan dan sejak Maret hingga Juni tahun ini tidak dilakukan hal tersebut, warga diarahkan langsung ke Puskesmas. Biasanya posyandu hanya dilakukan pada minggu ketiga tiap bulan, dan pada Juli 2020 digelar pada akhir bulan," katanya.
Pantauan di lapangan, kondisi Pustu Awiyo diperlukan peremajaan ataupun renovasi karena sejumlah ruangan dan lantai banyak yang telah retak dan kusen-kusen termakan usia, ditambah lagi air PDAM yang mengalir dalam sepekan hanya dua kali.
"Iya, Pustu Awiyo kalau tidak salah dibangun pada 1999, soal fasilitas lainnya juga butuh dukungan, seperti pasokan air PDAM yang kurang lancar dan perlu tenaga bidan," katanya.
Menyinggung soal kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan lahan pekarangan, Amos katakan bahwa hal itu dilakukan dengan menanam sayur kol, sawi dan kacang panjang di lingkungan Pustu Awiyo.
"Ini juga untuk contoh kepada warga yang datang berobat, selain mendukung ketahanan pangan yang digaungkan oleh pemerintah," kata Amos.
Penanggungjawab Pustu Awiyo Amos Bukorpioper, Amd.Kep, SKM mengatakan sejak virus corona merebak tidak ditemui kasus stunting saat membuka pelayanan kesehatan maupun posyandu.
"Tidak ada kasus tersebut, karena kami di sini hanya melayani pelayanan kesehatan ringan, jika ditemui yang lebih dari itu kami sarankan ke Puskesmas Hedam Abepura," katanya Pustu Awiyo, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua, Selasa.
Ia menjelaskan bahwa sejak awal corona merebak, yang bertugas di Pustu Awiyo tinggal satu perawat atau mantri, sementara bidan yang biasanya mendampingi telah ditarik kembali ke Puskesmas induk.
"Sejak Maret tahun ini hanya saya yang memberikan pelayanan, karena ibu bidan yang bertugas di sini sudah ditarik ke Puskesmas. Sehingga pelayanan yang dilakukan hanya berupa pelayanan standar," katanya tidak merinci lebih lanjut.
Terkait pelayanan Posyando di Kelurahan Awiyo, kompleks BTN Puskopad Atas Kampkey, Amos mengungkapkan hanya dilakukan sekali dalam sebulan.
"Kalau Posyandu sekali dalam sebulan dan sejak Maret hingga Juni tahun ini tidak dilakukan hal tersebut, warga diarahkan langsung ke Puskesmas. Biasanya posyandu hanya dilakukan pada minggu ketiga tiap bulan, dan pada Juli 2020 digelar pada akhir bulan," katanya.
Pantauan di lapangan, kondisi Pustu Awiyo diperlukan peremajaan ataupun renovasi karena sejumlah ruangan dan lantai banyak yang telah retak dan kusen-kusen termakan usia, ditambah lagi air PDAM yang mengalir dalam sepekan hanya dua kali.
"Iya, Pustu Awiyo kalau tidak salah dibangun pada 1999, soal fasilitas lainnya juga butuh dukungan, seperti pasokan air PDAM yang kurang lancar dan perlu tenaga bidan," katanya.
Menyinggung soal kebijakan pemerintah untuk memanfaatkan lahan pekarangan, Amos katakan bahwa hal itu dilakukan dengan menanam sayur kol, sawi dan kacang panjang di lingkungan Pustu Awiyo.
"Ini juga untuk contoh kepada warga yang datang berobat, selain mendukung ketahanan pangan yang digaungkan oleh pemerintah," kata Amos.