Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus berupaya mengembangkan potensi sumber daya manusia penyuluh nasional antara lain dalam rangka menumbuhkan beragam usaha baru sektor kelautan dan perikanan di tengah-tengah kondisi pandemi.
"Kami berharap kompetensi penyuluh makin meningkat sehingga dapat membimbing kelompok binaannya menjadi semakin berkembang. Semoga juga tumbuh usaha-usaha baru di sektor kelautan dan perikanan, terutama di tengah pandemi COVID-19 ini," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Dalam rangka mengembangkan potensi SDM, KKP telah menggelar antara lain Pelatihan Daring Teknis Pengolahan Hasil Perikanan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon bagi 17 Penyuluh Perikanan Bantu (PPB).
Peserta berasal dari empat provinsi yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi Tenggara. Sementara pelatih merupakan widyaiswara dan instruktur BPPP Ambon bidang pengolahan hasil perikanan.
Sjarief Widjaja menyebut, pelatihan dilakukan agar SDM mampu memanfaatkan dan mengelola hasil perikanan baik dari kegiatan penangkapan maupun budidaya menjadi olahan yang bernilai ekonomi tinggi.
"Teknik pengolahan juga dibutuhkan untuk memperpanjang masa simpan produk perikanan dan memberikan alternatif pilihan bagi konsumen sesuai selera masing-masing," kata Sjarief.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pelatihan yang diberikan akan menjadi modal pengetahuan dan keterampilan bagi PPB yang dapat diteruskan kepada masyarakat kelautan dan perikanan.
Lilly juga meminta agar penyuluh perikanan tak hanya fokus mendampingi kelompok pelaku utama atau pelaku usaha yang sudah ada, melainkan juga berupaya menumbuhkan kelompok-kelompok baru.
Sebelumnya, KKP juga telah gencar menyalurkan bantuan benih ikan bermutu ke berbagai daerah sebagai salah satu upaya guna memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi COVID-19.
"Hingga bulan Juli 2020, kami sudah berhasil menyalurkan bantuan benih ikan air tawar kepada kelompok pembudidaya ikan sebanyak 17,85 juta ekor dari komoditas unggulan masing-masing UPT DJPB yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Menurut dia, upaya pemberian bantuan benih ini tidak lain untuk meningkatkan semangat para pembudidaya dalam melakukan usahanya serta membantu kelompok pembudidaya ikan yang kesulitan untuk memperoleh benih ikan.
Slamet menegaskan, target KKP adalah agar kalangan kelompok pembudidaya ikan yang ada di daerah dapat terus meningkatkan produksi perikanan budidaya, serta sekaligus menambah kesejahteraan para pembudidaya.
"Upaya mendongkrak produksi perikanan budidaya sudah menjadi keharusan apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Oleh karenanya kami terus menyalurkan bantuan benih ke daerah-daerah agar produksi perikanan budidaya nasional terus meningkat, guna memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujar Slamet.
Ia memaparkan, program bantuan benih ikan sendiri merupakan Program Prioritas Nasional KKP, melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), yang rencananya kurang lebih sebanyak 48,96 juta ekor bantuan benih secara nasional untuk ikan air tawar.
"Kami berharap kompetensi penyuluh makin meningkat sehingga dapat membimbing kelompok binaannya menjadi semakin berkembang. Semoga juga tumbuh usaha-usaha baru di sektor kelautan dan perikanan, terutama di tengah pandemi COVID-19 ini," kata Kepala Badan Riset dan SDM KKP Sjarief Widjaja dalam rilis di Jakarta, Rabu.
Dalam rangka mengembangkan potensi SDM, KKP telah menggelar antara lain Pelatihan Daring Teknis Pengolahan Hasil Perikanan. Pelatihan ini diselenggarakan oleh Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Ambon bagi 17 Penyuluh Perikanan Bantu (PPB).
Peserta berasal dari empat provinsi yaitu Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Sulawesi Tenggara. Sementara pelatih merupakan widyaiswara dan instruktur BPPP Ambon bidang pengolahan hasil perikanan.
Sjarief Widjaja menyebut, pelatihan dilakukan agar SDM mampu memanfaatkan dan mengelola hasil perikanan baik dari kegiatan penangkapan maupun budidaya menjadi olahan yang bernilai ekonomi tinggi.
"Teknik pengolahan juga dibutuhkan untuk memperpanjang masa simpan produk perikanan dan memberikan alternatif pilihan bagi konsumen sesuai selera masing-masing," kata Sjarief.
Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP), Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, pelatihan yang diberikan akan menjadi modal pengetahuan dan keterampilan bagi PPB yang dapat diteruskan kepada masyarakat kelautan dan perikanan.
Lilly juga meminta agar penyuluh perikanan tak hanya fokus mendampingi kelompok pelaku utama atau pelaku usaha yang sudah ada, melainkan juga berupaya menumbuhkan kelompok-kelompok baru.
Sebelumnya, KKP juga telah gencar menyalurkan bantuan benih ikan bermutu ke berbagai daerah sebagai salah satu upaya guna memenuhi kebutuhan pangan di tengah pandemi COVID-19.
"Hingga bulan Juli 2020, kami sudah berhasil menyalurkan bantuan benih ikan air tawar kepada kelompok pembudidaya ikan sebanyak 17,85 juta ekor dari komoditas unggulan masing-masing UPT DJPB yang tersebar di seluruh Indonesia," kata Dirjen Perikanan Budidaya KKP Slamet Soebjakto.
Menurut dia, upaya pemberian bantuan benih ini tidak lain untuk meningkatkan semangat para pembudidaya dalam melakukan usahanya serta membantu kelompok pembudidaya ikan yang kesulitan untuk memperoleh benih ikan.
Slamet menegaskan, target KKP adalah agar kalangan kelompok pembudidaya ikan yang ada di daerah dapat terus meningkatkan produksi perikanan budidaya, serta sekaligus menambah kesejahteraan para pembudidaya.
"Upaya mendongkrak produksi perikanan budidaya sudah menjadi keharusan apalagi di tengah pandemi seperti sekarang. Oleh karenanya kami terus menyalurkan bantuan benih ke daerah-daerah agar produksi perikanan budidaya nasional terus meningkat, guna memenuhi kebutuhan pangan nasional," ujar Slamet.
Ia memaparkan, program bantuan benih ikan sendiri merupakan Program Prioritas Nasional KKP, melalui Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DJPB), yang rencananya kurang lebih sebanyak 48,96 juta ekor bantuan benih secara nasional untuk ikan air tawar.