Jayapura (ANTARA) - Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua, mengatakan nelayan di daerah ini mulai menunjukkan kemandirian dalam mengolah produk hasil tangkapan ikan menjadi beragam olahan bernilai ekonomis.
Plt. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Jayapura Petrus Ohee kepada ANTARA di Sentani, Rabu, mengatakan kemandirian masyarakat itu didukung penuh melalui program pendampingan dan pelatihan oleh Yayasan Kopernik guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat pesisir.
"Pemberdayaan nelayan melalui diversifikasi produk menjadi prioritas program pemberdayaan masyarakat lokal oleh Yayasan Kopernik yang bergerak pada pemberantasan masyarakat lokal," katanya.
Menurut Petrus, selama ini sebagian besar hasil tangkapan dijual dalam bentuk mentah dengan harga rendah, melalui pengelolaan nilai jual bisa meningkat dua hingga tiga kali lipat.
"Nelayan di sejumlah kampung seperti Demta, Depapre dan Tablasupa telah dilatih membuat produk seperti bakso ikan, nugget, abon hingga ikan asap," ujarnya.
Dia menjelaskan pihaknya memberikan apresiasi yang tinggi bagi Yayasan Kopernik yang telah berdedikasi bagi masyarakat pada pesisir Kabupaten Jayapura selama tiga tahun terakhir.
"Program yang dijalankan oleh Yayasan Kopernik selama ini sangat membantu masyarakat, sama halnya pemerintah juga menjalankan program pemberdayaan bagi nelayan pada kampung lainnya," katanya lagi
Dia menambahkan Kabupaten Jayapura memiliki potensi kelautan yang melimpah, tetapi belum dimanfaatkan dengan optimal untuk itu program pemberdayaan seperti ini sangat baik dan perlu ditingkatkan.
"Produksi ikan tangkap mencapai 15.000 ton per tahun, namun 80 persen di antaranya masih dijual mentah, kami apresiasi karena Yayasan Kopernik telah membantu pemerintah dalam memberdayakan nelayan lokal," ujarnya lagi.*