Timika (ANTARA) - Tokoh masyarakat Mimika yang juga menjabat Ketua Lembaga Musyawarah Adat Suku Kamoro (Lemasko) Georgorius Okoare menyebut warga yang bermukim di wilayah pedalaman (pegunungan dan pesisir pantai) wilayah itu hingga kini belum sepenuhnya menikmati arti kemerdekaan.

Gery Okoare-demikian sapaan akrabnya- di Timika, Selasa, mengatakan sampai usia 75 tahun Kemerdekaan RI sekarang ini masih banyak kampung (desa) di wilayah pegunungan dan pesisir pantai Mimika yang sama sekali tidak tersentuh program pembangunan.

"Kabupaten Mimika yang katanya punya APBD besar mencapai Rp4,3 triliun per tahun itu tapi koq rakyat yang ada di pedalaman tidak merasakan sentuhan pembangunan. Kami mau tanya uang banyak itu selama ini dikemanakan. Seharusnya anggaran daerah yang besar itu digunakan untuk membangun dan mensejahterakan masyarakat," kata Gery.

Menurut dia, tantangan utama yang dihadapi pemerintah saat ini bagaimana mengupayakan pemerataan pembangunan sampai di pelosok negeri, terutama di daerah-daerah terpencil agar rakyat yang bermukim di wilayah itu juga bisa menikmati arti kemerdekaan.

"Kalau dulu para pahlawan berjuang mengorbankan jiwa dan raganya untuk melawan penjajah, sekarang ini tugas kita generasi muda terutama pemerintah daerah bagaimana membangun dan mensejahterakan masyarakat yang tinggal di ujung-ujung itu. Anggaran yang ada harus dikelola baik dan pembangunan harus merata sampai di pedalaman karena rakyat yang tinggal di pedalaman itu juga merupakan rakyat Indonesia yang butuh perhatian dan sentuhan pembangunan," ujarnya.

Ia berharap Pemkab Mimika lebih transparan dalam hal pengelolaan keuangan daerah.

"Buka saja terang-benderang, dana-dana itu dipakai untuk apa saja. Program pembangunan apa saja yang masuk ke kampung-kampung, berapa besar anggarannya supaya semua orang tahu. Sekarang bukan lagi zaman tertutup," pinta Gery Okoare.

Bupati Mimika Eltinus Omaleng usai memimpin perayaan 17 Agustus di halaman Kantor Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Senin (17/8) mengharapkan wilayahnya terus berkembang lebih maju ke depan.

"Mari semua rakyat Mimika bergandengan tangan untuk membangun Mimika menjadi lebih baik lagi," ujarnya.

Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, perayaan memperingati HUT ke-75 Kemerdekaan RI tahun ini di MImika berlangsung sederhana lantaran wilayah itu menjadi salah satu zona merah penularan COVID-19 dengan jumlah kasus kumulatifnya sudah mencapai 655 kasus.

Adapun jumlah pasien sembuh dari COVID-19 di Mimika sebanyak 495 orang dan pasien aktif yang menjalani perawatan dan isolasi di rumah sakit sebanyak 150 orang. Sedangkan pasien meninggal akibat infeksi COVID-19 di Mimika sampai saat ini tercatat enam orang.
 

 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024