Jakarta (ANTARA) - Ketua Asosiasi UKM Peduli Gizi (ASUPZI) Indah Harum Kusuma mengatakan anak perlu mendapatkan asupan makanan bergizi seimbang saat pandemi.

"Makanan yang mengandung gizi seimbang sangat diperlukan saat pandemi COVID-19 ini. Permasalahan gizi yang sebagian besar terjadi pada anak balita di Indonesia adalah gizi buruk," ujar Indah dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Ahad.

Dia menambahkan terdapat berbagai faktor yang menimbulkan masalah gizi buruk pada anak-anak, salah satunya adalah rendahnya pengetahuan orang tua terhadap kecukupan gizi anak. Pada akhirnya, anak tersebut memperoleh gizi sekedarnya, karena orang tua sering kali kurang memperhatikan asupan gizi seimbang untuk pertumbuhan anak.

Sebagai bentuk kepedulian terhadap gizi anak khususnya usia balita, pihaknya mengambil peran dalam pembinaan 13 merk dagang berskala UKM yang beranggotakan 300 mitra di seluruh Indonesia, untuk menjadi duta dan ahli dalam memberikan informasi mengenai kebutuhan nutrisi yang tepat untuk anak kepada konsumen.

"Penjual makanan bayi harus paham soal kebutuhan konsumen, jangan hanya menjual dan mendapatkan untung semata. Tetapi mereka juga kata Indah harus mempunyai tanggung jawab moral dan memegang peranan penting menyampaikan pengetahuan gizi anak kepada konsumen," terang dia.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan pelatihan terhadap UKM binaan tersebut secara rutin.

"Para UKM ini berani menjadi duta nutrisi karena pemahaman mereka mengenai bahayanya makanan untuk anak yang bisa dibilang hanya mengandalkan nama "organik" dengan bahan baku yang belum jelas proses pembuatannya," terang dia.

Indah melanjutkan tujuan dari ASUPZI adalah seluruh anggotanya harus bisa menjadi pusat informasi bagi masyarakat mengenai pentingnya gizi untuk anak.

"Kami bekerja sama dengan banyak pihak untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat mengenai pentingnya asupan nutrisi untuk anak disamping mengedukasi para peserta UKM binaan kami," terang Indah.

Sebanyak 13 UKM yang tergabung dalam menjual produk makanan untuk anak dengan bahan baku yang memang sudah sesuai standar dari pemerintah.

Pewarta : Indriani
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024