Timika (ANTARA) - Tiga wilayah kelurahan dan kampung (desa) di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua, menjadi zona merah COVID-19 atau wilayah dengan risiko tinggi penularan virus corona baru.

Tiga kelurahan/kampung itu adalah Kelurahan Tembagapura di Distrik Tembagapura, Kampung Amamapare (Pelabuhan Portsite) di Distrik Mimika Timur Jauh serta Kelurahan Kwamki di Distrik Mimika Baru.

Kepala Dinas Kesehatan Mimika yang juga Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 setempat, Reynold Ubra di Timika, Minggu, mengatakan sampai saat ini masih terus terjadi penularan COVID-19 di Mimika.

Terbaru terdapat sembilan kasus baru positif corona yaitu empat kasus dari Distrik Tembagapura, tiga kasus dari Distrik Kuala Kencana dan masing-masing satu kasus dari Distrik Mimika Timur Jauh (Pelabuhan Portsite Amamapare) dan Distrik Mimika Baru.

"Secara kumulatif sejak 25 Maret sampai saat ini jumlah kasus positif COVID-19 di Mimika mencapai 851, di mana kasus aktif yang masih dirawat dan diisolasi di rumah sakit sebanyak 143 orang," jelas Reynold.

Meski masih terus terjadi penularan COVID-19 di Mimika, berita menggembirakan bagi warga setempat yaitu bertambahnya jumlah pasien COVID-19 yang dinyatakan sembuh sebanyak 21 orang sehingga kini total pasien sembuh menjadi 697 orang.

Sebanyak 21 pasien yang baru sembuh dari COVID-19 di Mimika itu terdiri atas 12 pasien dari Distrik Mimika Timur Jauh, masing-masing empat pasien dari Distrik Mimika Baru dan Distrik Tembagapura serta satu pasien dari Distrik Kuala Kencana.

Sementara pasien meninggal akibat COVID-19 di Mimika sampai saat ini berjumlah tujuh orang.

Reynold mengimbau warga Mimika agar terus mewaspadai penularan COVID-19 dengan tetap menerapkan pola hidup sehat mengacu pada protokol kesehatan terutama untuk tiga hal yaitu selalu menggunakan masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan.

"Mimika sekarang ini memasuki normal baru periode keempat. Warga tak perlu khawatir berlebihan tapi harus tetap waspada. Angka reproduksi efektif kasus COVID-19 di Mimika masih di bawah 2, dan rata-rata positif berdasarkan pemeriksaan PCR juga di bawah 5 persen," ujarnya.

Menurut dia, melaksanakan secara ketat protokol kesehatan terutama menyangkut '3 M' sangat penting untuk menghindari warga dari infeksi COVID-19, apalagi saat ini Pemkab Mimika menerapkan kebijakan relaksasi agar aktivitas perekonomian bisa bergerak kembali.

Berdasarkan data Posko Gugus Tugas Kesehatan Mimika, sekitar 80 persen penularan baru COVID-19 di Mimika terjadi pada kaum laki-laki, terutama mereka yang dalam usia produktif.

"Pola penularannya dari individu kemudian sampai ke rumah bahkan berlanjut ke komunitas. Oleh sebab itu semua orang harus tetap diwaspadai, termasuk orang terdekat kita," imbau Reynold.


 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024