Jakarta (ANTARA) - Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Anwar Abbas mengatakan almarhum Abdul Malik Fadjar merupakan pejuang pendidikan yang gigih dan tidak pernah mengenal lelah serta selalu optimistis.

"Berkat ketekunannya dia bisa membuat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menjadi salah satu universitas swasta terkenal di negeri ini yang tidak hanya megah dan indah tapi juga maju dan modern," kata Abbas di Jakarta, Senin malam.

Mantan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) Abdul Malik Fadjar meninggal dunia dalam usia 81 tahun di Jakarta, Senin. Malik Fadjar yang menjabat Mendiknas pada 2001-2004 meninggal dunia di RS Mayapada, Kuningan Jakarta.

Malik Fadjar juga pernah menjabat sebagai Rektor UMM. Pada tahun 2015 dan 2019, ia juga menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden RI.

Abbas juga menilai diangkatnya mantan Menteri Agama era Presiden Ketiga RI BJ Habibie (1998-1999) itu untuk menjadi Menteri Pendidikan juga karena keberhasilan di dalam memajukan kampus UMM. Oleh karena itu, kata dia, warga Muhammadiyah sangat kehilangan almarhum.

"Prof Dr Muhadjir Effendi yang sekarang Menko Pemberdayaan Manusia dan Kebudayaan adalah salah seorang kader dan anak didiknya. Dengan kepergian beliau warga Muhammadiyah tentu saja merasa kehilangan," kata Abbas.

Abbas mengingat salah satu pesan almarhum sebelum wafat, bahwa kalau mau mengurus dan mau memajukan perguruan tinggi, maka tekunilah dan uruslah secara bersungguh-sungguh.

Selama ini, kata-kata itu telah menjadi inspirasi bagi generasi di bawahnya. Itu sebabnya almarhum sering menjadi tempat bertanya warga Muhammadiyah.

"Saya berani berkata bahwa sebagian besar dari pendiri dan pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah adalah banyak terinspirasi oleh karya agung dari beliau berupa Universitas Muhammadiyah Malang yang beliau tinggalkan," katanya.

"Semoga semua amal ibadah yang telah beliau lakukan akan menjadi pahala bagi beliau. Hal itu semua nanti akan dapat menolong beliau ketika berada di depan pengadilan Tuhan pada hari akhir. Amin," ujar Abbas.

Pewarta : Abdu Faisal
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024