Wamena (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pegunungan Bintang (Pegubin), Papua Pegunungan mengharapkan pemerintah pusat melalui Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) untuk membangun Pos Lintas Batas Negara (PLBN) sebagai beranda Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) di daerah setempat.
Bupati Pegubin Spei Y Bidana di Wamena, Rabu mengatakan daerah perbatasan telah ditetapkan oleh pemerintah pusat sebagai beranda NKRI di setiap wilayah di tanah air termasuk Papua Pegunungan.
“Namun hingga saat ini realisasi kebijakan negara untuk pembangunan wilayah perbatasan belum Nampak di Kabupaten Pegubin. Maka melalui momen musyawarah perencanaan pembangunan (Musrenbang) Provinsi Papua Pegunungan kami dorong supaya segera direalisasi karena ada perwakilan pemerintah pusat yang hadir,” katanya.
Menurut dia, pihaknya telah berkoordinasi dengan Gubernur dan Wakil Gubernur Papua Pegunungan John Tabo-Ones Pahabol untuk mendorong supaya ada peraturan presiden (perpres) atau peraturan perundang-undangan yang mengatur tentang pembangunan PLBN di Kabupaten Pegubin.
“Kami sudah bertemu dengan Menteri PUPR pada tahun 2022 untuk pembangunan PLBN di Kabupaten Pegubin, namun karena belum ada landasan hukumnya maka pembangunannya belum dilaksanakan,” ujarnya.
Dia menjelaskan dengan adanya daerah otonomi baru atau DOB Provinsi Papua Pegunungan, dan Kabupaten Pegunungan Bintang merupakan satu-satunya daerah yang memiliki wilayah berbatasan dengan negara tetangga Papua Nugini.
“Kami memohon supaya Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI mendorong kepada presiden untuk menetapkan tiga pintu perbatasan dari delapan distrik Kabupaten Pegubin yaitu Batom, Okyop dan Tarup (Atoap). Prioritas yang kami mau bangun itu adalah Tarup (Atoap) yang menghubungkan Oksibil dengan Tabubib,” katanya.
Dia menegaskan pembangunan PLBN kenapa harus dipercepat karena saat ini Kabupaten Pegubin telah memiliki Universitas Okmin dan telah menerima mahasiswa internasional khususnya dari Papua Nugini khususnya dari East Sepik Provence dan Western Provence serta next akan diikuti oleh Manus Island Provence.
“Untuk perlu mengurus identitas warga negara, izin tinggal karena sekolah maka perlu segera dibangun PLBN di tiga titik pintu masuk perbatasan di Kabupaten Pegubin. Kami di Kabupaten Pegubin memiliki hubungan kekeluargaan, satu kampung, satu dusun, satu moyang, satu suku Ok, Mep dan Mee dan setiap hari keluar masuk (Indonesia-PNG), sehingga PLBN ini perlu dibangun untuk memudahkan hubungan kedua negara dalam berbagai hal salah satunya pendidikan,” ujarnya.