Jayapura (ANTARA) - Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Provinsi Papua (UP2KP) mengimbau warga menerapkan protokol kesehatan untuk mencegah COVID-19 jika beraktivitas di luar rumah, mengingat belakangan ini kasus corona khususnya di Kota Jayapura meningkat.
Kepala Bidang Respons Emergensi UP2KP, Darwin Rumbiak di Jayapura, Jumat, mengemukakan melihat tren kasus positif yang kini terjadi, di mana pembukaan "lockdown" yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua maupun Kota Jayapura, ini semata-mata dilakukan karena kondisi perekonomian menurun sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk membuka akses.
Menurut dia, akses yang dibuka baik itu melalui laut, darat dan udara untuk supaya perekonomian ini kembali pulih. Namun, kadang kala masyarakat tidak memahami dengan baik, mereka berpikir bahwa dengan dibukannya akses ini berarti COVID-19 sudah selesai.
"Kami tidak menyalahkan masyarakat karena secara khusus kurang juga informasi dan edukasi dari pemerintah terkait dalam hal ini bisa juga dari Dinas Kesehatan. Kami UP2KP yang sering memberikan informasi kepada masyarakat," katanya.
Darwin menyarankan masyarakat bahwa sekalipun "lockdown" sudah dibuka, tetapi melihat tren kenaikan kasus yang signifikan dan kematian yang berturut-turut terus terjadi, dalam waktu sepekan sudah sekitar 20 jenazah pasien corona yang dimakamkan yang menunjukkan bahwa harus ada kewaspadaan dari diri masing-masing, baik pribadi maupun keluarga.
"Melihat situasi dan kondisi ini, bagi kami yang berusia produksi aktif baik yang mudah maupun yang usia dewasa baik itu orang tua, anak-anak, kalau beraktivitas di luar rumah hendaknya memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
Mengapa harus memperhatikan protokol kesehatan, kata dia, lantaran yang lalai atau acuh tak acuh untuk melakukan protokol kesehatan, maka dia yang akan membawa pulang virus kepada keluarganya yang tidak tahu menahu di rumah yaitu anak-anak tapi juga orang tua yang lanjut usia yang ada di rumah.
Sehingga, tambah dia, boleh beraktivitas di luar rumah, semua boleh berjalan, tetapi protokol kesehatan diperhatikan sehingga bisa menjaga keluarga yang ada di rumah, dan virus corona tidak menyebar.
Kepala Bidang Respons Emergensi UP2KP, Darwin Rumbiak di Jayapura, Jumat, mengemukakan melihat tren kasus positif yang kini terjadi, di mana pembukaan "lockdown" yang dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Papua maupun Kota Jayapura, ini semata-mata dilakukan karena kondisi perekonomian menurun sehingga pemerintah mengambil keputusan untuk membuka akses.
Menurut dia, akses yang dibuka baik itu melalui laut, darat dan udara untuk supaya perekonomian ini kembali pulih. Namun, kadang kala masyarakat tidak memahami dengan baik, mereka berpikir bahwa dengan dibukannya akses ini berarti COVID-19 sudah selesai.
"Kami tidak menyalahkan masyarakat karena secara khusus kurang juga informasi dan edukasi dari pemerintah terkait dalam hal ini bisa juga dari Dinas Kesehatan. Kami UP2KP yang sering memberikan informasi kepada masyarakat," katanya.
Darwin menyarankan masyarakat bahwa sekalipun "lockdown" sudah dibuka, tetapi melihat tren kenaikan kasus yang signifikan dan kematian yang berturut-turut terus terjadi, dalam waktu sepekan sudah sekitar 20 jenazah pasien corona yang dimakamkan yang menunjukkan bahwa harus ada kewaspadaan dari diri masing-masing, baik pribadi maupun keluarga.
"Melihat situasi dan kondisi ini, bagi kami yang berusia produksi aktif baik yang mudah maupun yang usia dewasa baik itu orang tua, anak-anak, kalau beraktivitas di luar rumah hendaknya memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
Mengapa harus memperhatikan protokol kesehatan, kata dia, lantaran yang lalai atau acuh tak acuh untuk melakukan protokol kesehatan, maka dia yang akan membawa pulang virus kepada keluarganya yang tidak tahu menahu di rumah yaitu anak-anak tapi juga orang tua yang lanjut usia yang ada di rumah.
Sehingga, tambah dia, boleh beraktivitas di luar rumah, semua boleh berjalan, tetapi protokol kesehatan diperhatikan sehingga bisa menjaga keluarga yang ada di rumah, dan virus corona tidak menyebar.