Jakarta (ANTARA) - Rektor IPB University Prof Dr Arif Satria berpesan kepada seluruh alumni harus kompak, solid, saling membesarkan, dan jangan ada konflik yang tidak perlu hingga mencuat ke media sosial.
"Alumni IPB University harus percaya diri dan bangga pada almamater. Kita harus bangga dengan karya almamater kita. Banggalah dengan apa yang kita miliki dan kita capai. Nampaknya bagi mereka yang inferior, seolah kita ditakdirkan sebagai follower dan tertinggal selamanya. Tidak ada keberanian untuk menjadi yang terdepan. Inilah ciri-ciri mental inferior yang harus kita pupus," ujar Prof Arif Satria dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Ia menukil pepatah Jawa “kalah wirang, menang orang kondang” yang artinya kalah malu, menang tidak dapat apa-apa.
Lebih lanjut, Prof Arif Satria mengajak Alumni IPB untuk menjadi pelopor pembangunan Agro-Maritim 4.0. Pasalnya, pandemi COVID-19 adalah momentum untuk menunjukkan pada dunia bahwa sektor agro-maritim adalah solusi. Sektor ini merupakan sektor yang masih tumbuh positif, dan karenanya harus diwujudkan kemandirian pangan.
Sebagai kampus inovasi, Arif meminta supaya alumni IPB University bisa menjadi sumber inovasi dan inspirasi.
"Dunia terus berubah. Inovasi kita juga harus tumbuh dan berubah. Mari terus berinovasi dengan daya manfaat yang lebih besar lagi," ajak dia.
Kuncinya, kata Prof Arif, adalah kreativitas, pola pikir ke depan, kolaborasi, dan berani bermimpi. Dengan bermimpi besar maka akan mampu menghasilkan inovasi besar.
Prof Arif Satria juga meminta alumni IPB University agar menjadi bagian dari masa depan. Pasalnya, menciptakan masa depan hari ini hanya bisa terjadi kalau kita punya inspirasi dan inovasi.
"Keduanya berasal dari sebuah mimpi. Mimpi tidaklah muncul saat kita tidur, tapi saat kita sadar. Untuk menjadi bagian dari masa depan kita harus fokus pada "future practice" dan bukan semata pada praktik baik. Fokus pada "future practice" akan menjadikan kita leader dan penentu perubahan. Sebaliknya fokus pada best practice hanya menjadikan sebagai pengikut semata," kata dia lagi.
Oleh karena itu Himpunan Alumni IPB University dan IPB University harus bersama-sama memperkuat para mahasiswa dan alumni IPB University untuk memiliki tiga kemampuan masa depan tersebut yakni visi, strategi, dan eksekusi, dengan penuh optimistis dan percaya diri.
"Kita perkuat keahlian memimpin, technopreneurship, dan sociopreneurship dalam integrasi kurikulum akademik dan kemahasiswaan. Kita akan hadirkan calon-calon pemimpin bangsa dari kampus terbaik ini, yakni calon pemimpin yang optimistis menjadikan bangsa ini selalu terdepan," terang dia.
Sebelumnya, Himpunan Alumni (HA) IPB University bersama Direktorat Kerjasama dan Himpunan Alumni (DKHA) IPB University kembali menyelenggarakan Forum Silaturahmi Alumni (FSA) pada Sabtu(19/9). FSA IPB University ke-6 yang diselenggarakan secara daring kali ini mengangkat tema “Kampus Terbaik: Memetik Manfaat dari Sinergi dan Semangat Korsa Alumni IPB University”.
Ketua Umum HA IPB University, Ir Fathan Kamil menyebutkan HA IPB University berusaha untuk terus menjaga kesinambungan komitmen soliditas antar alumni.
"Ini sebagai amanah bagi Himpunan Alumni yang disampaikan dalam musyawarah nasional HA IPB University," tegas Fathan.
Pada masa pandemi ini, lanjut Fathan, HA IPB University terus berusaha hadir sebagai lokomotif untuk menjaga soliditas dan mengupayakan komitmen yang lebih kuat dalam membangun jiwa korsa alumni.
Untuk itu, ia mengajak para alumni untuk memberikan kontribusi terbaik dan nyata bagi almamater IPB University.
"Ayo kita sama-sama mengkonsolidasikan diri kita untuk bisa memberikan kontribusi dan memberikan yang terbaik bagi almamater dan tentunya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," ajaknya.
Pada momentum silaturahim itu, turut ditampilkan wakil mentoring leader, wakil dari Forum Bisnis Alumni IPB University, serta karsa dan korsa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HA IPB University yang berasal dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.
"Alumni IPB University harus percaya diri dan bangga pada almamater. Kita harus bangga dengan karya almamater kita. Banggalah dengan apa yang kita miliki dan kita capai. Nampaknya bagi mereka yang inferior, seolah kita ditakdirkan sebagai follower dan tertinggal selamanya. Tidak ada keberanian untuk menjadi yang terdepan. Inilah ciri-ciri mental inferior yang harus kita pupus," ujar Prof Arif Satria dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.
Ia menukil pepatah Jawa “kalah wirang, menang orang kondang” yang artinya kalah malu, menang tidak dapat apa-apa.
Lebih lanjut, Prof Arif Satria mengajak Alumni IPB untuk menjadi pelopor pembangunan Agro-Maritim 4.0. Pasalnya, pandemi COVID-19 adalah momentum untuk menunjukkan pada dunia bahwa sektor agro-maritim adalah solusi. Sektor ini merupakan sektor yang masih tumbuh positif, dan karenanya harus diwujudkan kemandirian pangan.
Sebagai kampus inovasi, Arif meminta supaya alumni IPB University bisa menjadi sumber inovasi dan inspirasi.
"Dunia terus berubah. Inovasi kita juga harus tumbuh dan berubah. Mari terus berinovasi dengan daya manfaat yang lebih besar lagi," ajak dia.
Kuncinya, kata Prof Arif, adalah kreativitas, pola pikir ke depan, kolaborasi, dan berani bermimpi. Dengan bermimpi besar maka akan mampu menghasilkan inovasi besar.
Prof Arif Satria juga meminta alumni IPB University agar menjadi bagian dari masa depan. Pasalnya, menciptakan masa depan hari ini hanya bisa terjadi kalau kita punya inspirasi dan inovasi.
"Keduanya berasal dari sebuah mimpi. Mimpi tidaklah muncul saat kita tidur, tapi saat kita sadar. Untuk menjadi bagian dari masa depan kita harus fokus pada "future practice" dan bukan semata pada praktik baik. Fokus pada "future practice" akan menjadikan kita leader dan penentu perubahan. Sebaliknya fokus pada best practice hanya menjadikan sebagai pengikut semata," kata dia lagi.
Oleh karena itu Himpunan Alumni IPB University dan IPB University harus bersama-sama memperkuat para mahasiswa dan alumni IPB University untuk memiliki tiga kemampuan masa depan tersebut yakni visi, strategi, dan eksekusi, dengan penuh optimistis dan percaya diri.
"Kita perkuat keahlian memimpin, technopreneurship, dan sociopreneurship dalam integrasi kurikulum akademik dan kemahasiswaan. Kita akan hadirkan calon-calon pemimpin bangsa dari kampus terbaik ini, yakni calon pemimpin yang optimistis menjadikan bangsa ini selalu terdepan," terang dia.
Sebelumnya, Himpunan Alumni (HA) IPB University bersama Direktorat Kerjasama dan Himpunan Alumni (DKHA) IPB University kembali menyelenggarakan Forum Silaturahmi Alumni (FSA) pada Sabtu(19/9). FSA IPB University ke-6 yang diselenggarakan secara daring kali ini mengangkat tema “Kampus Terbaik: Memetik Manfaat dari Sinergi dan Semangat Korsa Alumni IPB University”.
Ketua Umum HA IPB University, Ir Fathan Kamil menyebutkan HA IPB University berusaha untuk terus menjaga kesinambungan komitmen soliditas antar alumni.
"Ini sebagai amanah bagi Himpunan Alumni yang disampaikan dalam musyawarah nasional HA IPB University," tegas Fathan.
Pada masa pandemi ini, lanjut Fathan, HA IPB University terus berusaha hadir sebagai lokomotif untuk menjaga soliditas dan mengupayakan komitmen yang lebih kuat dalam membangun jiwa korsa alumni.
Untuk itu, ia mengajak para alumni untuk memberikan kontribusi terbaik dan nyata bagi almamater IPB University.
"Ayo kita sama-sama mengkonsolidasikan diri kita untuk bisa memberikan kontribusi dan memberikan yang terbaik bagi almamater dan tentunya bagi masyarakat dan bangsa Indonesia," ajaknya.
Pada momentum silaturahim itu, turut ditampilkan wakil mentoring leader, wakil dari Forum Bisnis Alumni IPB University, serta karsa dan korsa dari Dewan Pimpinan Daerah (DPD) HA IPB University yang berasal dari Jawa Barat, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Barat dan Sulawesi Selatan.