Sentani (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Papua, berharap Pelabuhan Peti Kemas Depapre dapat beroperasi pada tahun 2025.
Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Depapre dilakukan pada tahun 2015-2020 dengan menelan biaya kurang lebih Rp175 miliar.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Jayapura Parson Horota di Sentani, Jumat, mengatakan pembangunan infrastruktur Pelabuhan Peti Kemas Depapre sudah selesai namun belum beroperasi.
“Belum dioperasikannya pelabuhan peti kemas itu karena sarana pendukung seperti jalan belum mendukung. Kemiringan jalan masih terlalu terjal sehingga harus dipikirkan alternatifnya,” katanya.
Menurutnya, ketika Pelabuhan Peti Kemas Depapre dioperasikan maka dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.
“Kami berharap pelabuhan ini segera difungsikan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua,” ujarnya.
Dia menjelaskan Pelabuhan Peti Kemas Depapre masuk dalam program strategis pemerintah pusat yakni tol laut.
“Dengan dioperasikannya maka harga bahan pokok serta barang lainnya dapat ditekan sehingga kesenjangan ekonomi di Papua teratasi,” katanya.
Dia menambahkan Pelabuhan Peti Kemas Depapre akan difungsikan seutuhnya sebagai pelayanan peti kemas atau kontainer di wilayah Papua.
“Selain dapat meningkatkan perekonomian masyarakat setempat serta dapat meningkatkan pendapatan asli daerah atau PAD Kabupaten Jayapura,” ujarnya.