Timika (ANTARA) - Manajemen PT PLN (Persero) UP3 Timika, Papua terus melanjutkan program listrik masuk sejumlah daerah di wilayah pesisir pantai dan daerah pedalaman lainnya agar warga setempat dapat segera menikmati penerangan listrik.

Manajer PLN UP3 Timika Marthinus Irianto Pasensi di Timika, Minggu, mengatakan program melistriki wilayah pedalaman yang masuk dalam program 'Papua Terang' itu terus dilanjutkan meskipun saat ini menghadapi situasi pandemi COVID-19.

"Kalau program itu harus tetap jalan. Tahun ini untuk PLN UP3 Timika terbanyak ada di daerah Asmat dan Yahukimo. Sementara untuk di wilayah Mimika yaitu di Kampung Amar, Potowayburu, Aindua, Uta, Jita (Sempan)," jelasnya.

Menurut dia, di beberapa kampung tersebut sudah dibangun konstruksi jaringan listrik. Rencananya di kampung-kampung tersebut akan dibangun jaringan listrik menggunakan tenaga surya.

Pembangunan konstruksi jaringan listrik tersebut mengacu pada hasil survei yang dilakukan pada 2019.

Menyangkut pengoperasian PLTD Kokonao dan Agimuga yang masing-masing berkapasitas 100 KW, Marthinus mengatakan hingga kini dua unit mesin pembangkit listrik tersebut belum juga dibawa ke Kokonao dan Agimuga.

"Sampai sekarang mesinnya masih ada di PLN Timika. Kami masih menunggu keputusan dari PLN Wilayah Papua dan Papua Barat karena ini semua tentu akan berpengaruh pada anggaran," jelasnya.

Menurut dia, jika PLTD di dua ibukota distrik (kecamatan) itu dioperasikan tahun ini maka PLN Timika harus melihat kembali Rencana Operasi Tahunan (ROT), dimana salah satu komponen yang harus dihitung yaitu ketersediaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar apakah cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga akhir tahun ini.

"Jika harus ada BBM yang kami sisihkan untuk menjalankan PLTD Kokonao dan PLTD Agimuga maka kami harus mempertimbangkan apakah BBM untuk kebutuhan penerangan listrik di Kota Timika saat ini cukup atau tidak sampai bulan Desember nanti. Sebab begitu ROT sudah ditetapkan untuk satu tahun maka kami tidak bisa mengajukan penambahan lagi di pertengahan tahun," jelas Marthinus.

Dengan kondisi seperti itu, katanya, PLN saat ini diarahkan untuk tidak lagi mengandalkan pembangkit diesel yang mengkonsumsi BBM, namun beralih pada sumber energi terbarukan seperti air, angin, tenaga surya dan lainnya.

"Kami harus melakukan survei terlebih dahulu di kampung itu berapa jumlah kepala keluarganya, berapa banyak bangunan dan potensi pengembangannya seperti apa. Dari situ kami bisa mengetahui berapa besar kapasitas daya listrik yang dibutuhkan. Kalau memang di situ potensi cahaya mataharinya bagus, maka kita akan pasang PLTS," jelas Marthinus.

PLN UP3 Timika yang wilayahnya mencakup empat hingga lima kabupaten yaitu Mimika, Asmat, Yahukimo, Nduga dan Puncak saat ini memiliki pelanggan hampir mencapai 70 ribu, dimana sebagian besar pelanggannya tersebar di Kota Timika.
 

Pewarta : Evarianus Supar
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024