Wamena (ANTARA) - Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Yerusalem di Kabupaten Jayawijaya, Provinsi Papua mendirikan pondok maupun pos sejenis sekolah, dan telah membina 800 anak jalanan di fasilitas itu.

Bupati Jayawijaya Jhon Richard Banua di Distrik Kurulu, Kabupaten Jayawijaya, Kamis, menyampaikan terimakasih kepada pihak GIDI atas partisipasi mereka.

"Saya sampaikan terimakasih karena mereka merangkul anak-anak jalanan untuk bisa kembali sekolah atau dapat pelajaran agama," katanya.

Pada peresmian tempat belajar itu, bupati mengatakan kegiatan yang sama sudah dilakukan oleh pihak GIDI di tujuh titik, baik di dalam pusat kota maupun luar kota.

"Setiap tahapan pengajaran di pondok ini selalu didukung gizi. Di pusat kota juga ada pos jadi saya sampaikan terimakasih," katanya.

Pencetus kegiatan tersebut, Yason Kenelak mengatakan pihaknya hanya ingin agar anak-anak jalanan tidak cepat terpengaruh hal negatif, misalnya terlibat pencurian maupun mengkonsumsi minuman keras.

"Hampir 800 anak yang sudah dihimpun. Yang kami lihat, hampir 80 persen anak tidak dapat kesempatan belajar," katanya.

Walau pondok itu didirikan oleh umat GIDI, mereka tidak akan membawa anak-anak dari dari gereja lain untuk masuk GIDI. Anak-anak itu hanya diberikan pembekalan agar mereka tidak terlibat hal negatif.

"Kami tidak membawa umat-umat (dari gereja lain) ke GIDI. Kami hanya mengajarkan kebenaran saja kepada anak-anak jalanan ini," katanya.

Ia mengatakan pondok itu dapat berjalan karena dukungan dari umat GIDI melalui persembahan dari masing-masing keluarga.

"Pondok yang dibangun baru satu ini, tetapi kalau titik ada tujuh yang sudah jalan. Yang direncanakan lagi ada tujuh,"katanya.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024