Jakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Pembinaan dan Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Chandra Bhakti mengatakan bahwa pengurus ISSI yang diketuai Raja Sapta Oktohari saat ini tak bermasalah dan masih diakui secara legal sebagai induk organisasi cabang olahraga.

“Kami tidak melihat kekosongan kepemimpinan di PB ISSI. Real-nya cabor dikoordinasikan dengan KONI Pusat. Pengakuan legalitas itu di KONI, tapi belum ada laporan dari KONI ke kami. PB ISSI saat ini baik-baik saja,” kata Chandra dalam keterangan resminya yang diterima di Jakarta, Senin.

Lagi pula, PB ISSI juga telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) terkait bantuan dana pelatnas Olimpiade Tokyo dengan Kemenpora pada Februari lalu. Pelatnas balap sepeda hingga kini pun masih berjalan menggunakan anggaran APBN.

Dengan demikian, meski Forum Pengprov ISSI sudah menggelar Munaslub di Jakarta pada Sabtu (17/10), dan menetapkan Tatang Sulaiman sebagai ketua barunya, Chandra menegaskan bahwa yang sah dan diakui Kemenpora tetap ISSI di bawah kepemimpinan Raja Sapta Oktohari.

“Selama ini, pengurus ISSI masih melakoni pengelolaan terhadap pelatnas. Kami sudah lakukan MoU dengan Ketua Umum PB ISSI, belum lama ini kami juga panggil pengurusnya terkait laporan pelatnas. Saat ini kepengurusan ISSI yang resmi dan diakui Kemenpora yang ketuanya Raja Sapta Oktohari," katanya.

Munaslub ISSI oleh Forum Pengrpov digelar sebagai tindak lanjut deklarasi mosi tidak percaya terhadap kepengurusan PB ISSI di bawah pimpinan Raja Sapta Oktohari di Bandung pada 27 Juni lalu.

Forum tersebut menyebut telah terjadi kekosongan kepemimpinan di PB ISSI selama 11 bulan terakhir. Raja Sapta Oktohari dinilai seharusnya lengser dari jabatan Ketua Umum ISSI apalagi dia juga telah menjabat sebagai Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI).

Sesuai AD/ART KOI, pemimpin tidak boleh merangkap jabatan sebagai ketua umum organisasi cabang olahraga lain.

Raja Sapta Oktohari resmi menjadi Ketua Umum PB ISSI periode 2015-2019. Kemudian ia kembali terpilih secara aklamasi pada Munas PB ISSI XVIII di Bandung, Jawa Barat, 26-28 Juli 2019.

Selama menjabat, pria yang akrab disapa Okto itu berhasil mengembalikan kejayaan balap sepeda Indonesia lewat torehan dua medali emas di Asian Games 2018 setelah puasa selama 56 tahun. Indonesia kini juga memiliki velodrome terbaik se-Asia.

Tak hanya itu, Okto juga saat ini dipercaya menjabat sebagai Wakil Presiden ACC (Asia Cycling Confederation). Ia juga menjadi orang Indonesia pertama yang mendapatkan jabatan sebagai Komisi Cycling for All di UCI (Federasi Balap Sepeda Dunia).

Sementara itu, Musyawarah Nasional (Munas) dengan agenda pemilihan Ketua Umum baru ISSI baru akan digelar pertengahan Januari 2021, mengingat tak memungkinkan dilangsungkan tahun ini karena masih ada ancaman pandemi COVID-19.
 


Pewarta : Shofi Ayudiana
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024