Wamena (ANTARA) - Jalan Trans Papua Jayapura-Wamena yang sudah terbuka dan digunakan untuk pendistribusian barang ke wilayah pegunungan tengah Papua, belum menjadi ancaman serius bagi pihak penerbangan kargo.

Manajer Trigana Air Wamena Michael Biduri di Wamena,Selasa, mengatakan pendistribusian barang melalui jalan Trans Papua mulai terasa setelah akses itu terhubung.

"Kalau jalan darat itu bagus, pasti pedagang mengirim barangnya melalui jalan darat dan itu hukum ekonomi sehingga tak bisa menyalahkan siapapun karena itu sesuatu yang pantas dan wajar. Tapi kalau jalan darat membuat penerbangan kargo gulung tikar, mungkin itu masih terlalu jauh," katanya.

Ia mengatakan beberapa komoditas seperti semen sudah mulai diangkut oleh pengusaha melalui jalan trans Papua.

"Memang sebagian lewat jalan darat namun ada juga yang masih melalui kargo sehingga itu memang ada pengaruh," katanya.

Michael mengatakan pemanfaatan jalan Trans Papua merupakan satu perkembangan bagi masyarakat di wilayah pegunungan yang selama ini hanya mengandalkan penerbangan sebagai alat transportasi untuk mendistribusikan barang.

"Kalau kita lihat, pengangkutan barang yang berat ini yang lebih dominan melalui jalan darat karena pengusaha telah memperhitungkan untung dan rugi," katanya.

Sebelum jalan Trans Papua terhubung, pendistribusian kebutuhan masyarakat di delapan kabupaten se-pegunungan tengah Papua masih mengandalkan jalur udara di Bandara Wamena.

Pewarta : Marius Frisson Yewun
Editor : Muhsidin
Copyright © ANTARA 2024