Timika (ANTARA) - Tim Jihandak Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua telah memeriksa sebuah granat bekas yang ditemukan oleh seorang pekerja di sekitar Jembatan Waker II, jalan poros Pasar Sentral-SP5 Timika pada Rabu (18/11), namun hingga kini tidak diketahui asal usul barang berbahaya tersebut.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Minggu, mengatakan granat tersebut diketahui buatan PT Pindad, kondisinya sudah berkarat di beberapa bagian, namun masih aktif.
"Kita tidak bisa menemukan nomor serinya sehingga tidak bisa diketahui secara pasti barang itu bersumber dari mana," jelas Era Adhinata.
Saat ini benda berbahaya tersebut sudah diamankan di Mako Brimob Batalyon B Polopor Polda Papua di Timika untuk segera dilakukan disposal.
Granat tersebut ditemukan oleh Nanang Riyadi (39), seorang pekerja Jembatan Waker II saat mengecek tabung oksigen di bawah jembatan.
Nanang menemukan sebuah granat nanas di dekat tabung oksigen, kemudian diambil lalu diletakkan di atas reruntuhan beton.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian mendatangi lokasi itu untuk mengamankan benda berbahaya tersebut.
Kasus penemuan bahan peledak di sekitar jembatan di Timika bukan yang pertama kali.
Beberapa tahun lalu, juga ditemukan sebuah mortir bekas Perang Dunia II di bawah Jembatan Mile 38, ruas jalan poros tambang PT Freeport Indonesia.
Mortir bekas itu diletakan di atas sebuah kompor minyak (kompor hoc) untuk dipanaskan. Namun benda berbahaya yang masih aktif itu tidak jadi meledak dan ditemukan oleh para pendulang tradisional yang biasa mendulang butiran emas di kawasan Kali Kabur.
Kapolres Mimika AKBP IGG Era Adhinata di Timika, Minggu, mengatakan granat tersebut diketahui buatan PT Pindad, kondisinya sudah berkarat di beberapa bagian, namun masih aktif.
"Kita tidak bisa menemukan nomor serinya sehingga tidak bisa diketahui secara pasti barang itu bersumber dari mana," jelas Era Adhinata.
Saat ini benda berbahaya tersebut sudah diamankan di Mako Brimob Batalyon B Polopor Polda Papua di Timika untuk segera dilakukan disposal.
Granat tersebut ditemukan oleh Nanang Riyadi (39), seorang pekerja Jembatan Waker II saat mengecek tabung oksigen di bawah jembatan.
Nanang menemukan sebuah granat nanas di dekat tabung oksigen, kemudian diambil lalu diletakkan di atas reruntuhan beton.
Tak lama kemudian, aparat kepolisian mendatangi lokasi itu untuk mengamankan benda berbahaya tersebut.
Kasus penemuan bahan peledak di sekitar jembatan di Timika bukan yang pertama kali.
Beberapa tahun lalu, juga ditemukan sebuah mortir bekas Perang Dunia II di bawah Jembatan Mile 38, ruas jalan poros tambang PT Freeport Indonesia.
Mortir bekas itu diletakan di atas sebuah kompor minyak (kompor hoc) untuk dipanaskan. Namun benda berbahaya yang masih aktif itu tidak jadi meledak dan ditemukan oleh para pendulang tradisional yang biasa mendulang butiran emas di kawasan Kali Kabur.