Jayapura (ANTARA) - Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Jayapura,Papua merancang aplikasi khusus "EBTM ODHIV" untuk penanganan orang dengan HIV dan AIDS (ODHA) di wilayah Timur Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya bakal meluncurkan aplikasi khusus bernama "EBTM ODHIV" itu. Hal ini disampaikan dalam rapat sehari yang digelar KPA Kota Jayapura bersama pemerintah kota setempat.
"Selama ini kalau Wali Kota tanya kami, data terkait mereka HIV/AIDS di kelurahan ini, data di distrik ini kami nggak punya, tetapi dengan berbasis android ini kami bisa menyampaikan laporan kepada pimpinan bahwa di kelurahan ini data terinfeksi sekian orang, di kecamatan ini yang terinfeksi sekian orang," kata Binton Nainggolan dalam rapat.
Aplikasi berbasis android ini sudah dirancang sedemikian rupa, lanjut Binton, jika nantinya diluncurkan, melalui aplikasi ini orang-orang yang terinfeksi secara otomatis secara notifikasi dari handphone kita akan mengingatkan kepada yang bersangkutan makan minum.
"Selamana ini, kadang-kadang pendampingan kita bebas. Akan ada notifikasi melalui aplikasi ini, itulah efektivitas dari kami untuk membuat aplikasi ini berbasis android," ujarnya.
Sehingga, kata Binton, aplikasi ini diberi nama "EBTM ODHIV" dan aplikasi ini tentunya akan membantu pemerintah kota untuk mengontrol dan mengendalikan data jumlah penderita warga kota yang terinfeksi di tingkat kampung hingga distrik.
"Dengan adanya aplikasi ini pihak pendamping, KPA dan Pemkota Jayapura bisa melakukan update data yang berkesinambungan tentang jumlah orang dengan HIV dan AIDS," katanya.
Dia menjelaskan, dalam aplikasi terdapat beberapa notifikasi yakni pengambilan obat, kontrol laboratorium dan ada data ODHIV dan tidak bisa tersebar kemana-mana.
"Data ODHIV ini hanya dipegang sebagai kerahasiaan, kami tidak bisa buka, hanya diketahui oleh adminitrasi," ujarnya.
Ia menambahkan, aplikasi itu sudah disampaikan dalam sebuah kegiatan di Jakarta tahun lalu, dan belum ada, baru satu-satunya di Kota Jayapura untuk komunitas HIV/AIDS.
Rapat sehari yang digelar KPA Kota Jayapura bersama Pemerintah Kota Jayapura itu bertema : "bersama tingkatkan mutu hidup orang dengan HIV."
Momentum sehari itu dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura, PKBI Kota Jayapura, YHI Kota Jayapura,YPKM Papua, Muhammadiyah Kota Jayapura dan Development Aplikasi.
Sekretaris KPA Kota Jayapura Binton Nainggolan di Jayapura, Kamis, mengatakan pihaknya bakal meluncurkan aplikasi khusus bernama "EBTM ODHIV" itu. Hal ini disampaikan dalam rapat sehari yang digelar KPA Kota Jayapura bersama pemerintah kota setempat.
"Selama ini kalau Wali Kota tanya kami, data terkait mereka HIV/AIDS di kelurahan ini, data di distrik ini kami nggak punya, tetapi dengan berbasis android ini kami bisa menyampaikan laporan kepada pimpinan bahwa di kelurahan ini data terinfeksi sekian orang, di kecamatan ini yang terinfeksi sekian orang," kata Binton Nainggolan dalam rapat.
Aplikasi berbasis android ini sudah dirancang sedemikian rupa, lanjut Binton, jika nantinya diluncurkan, melalui aplikasi ini orang-orang yang terinfeksi secara otomatis secara notifikasi dari handphone kita akan mengingatkan kepada yang bersangkutan makan minum.
"Selamana ini, kadang-kadang pendampingan kita bebas. Akan ada notifikasi melalui aplikasi ini, itulah efektivitas dari kami untuk membuat aplikasi ini berbasis android," ujarnya.
Sehingga, kata Binton, aplikasi ini diberi nama "EBTM ODHIV" dan aplikasi ini tentunya akan membantu pemerintah kota untuk mengontrol dan mengendalikan data jumlah penderita warga kota yang terinfeksi di tingkat kampung hingga distrik.
"Dengan adanya aplikasi ini pihak pendamping, KPA dan Pemkota Jayapura bisa melakukan update data yang berkesinambungan tentang jumlah orang dengan HIV dan AIDS," katanya.
Dia menjelaskan, dalam aplikasi terdapat beberapa notifikasi yakni pengambilan obat, kontrol laboratorium dan ada data ODHIV dan tidak bisa tersebar kemana-mana.
"Data ODHIV ini hanya dipegang sebagai kerahasiaan, kami tidak bisa buka, hanya diketahui oleh adminitrasi," ujarnya.
Ia menambahkan, aplikasi itu sudah disampaikan dalam sebuah kegiatan di Jakarta tahun lalu, dan belum ada, baru satu-satunya di Kota Jayapura untuk komunitas HIV/AIDS.
Rapat sehari yang digelar KPA Kota Jayapura bersama Pemerintah Kota Jayapura itu bertema : "bersama tingkatkan mutu hidup orang dengan HIV."
Momentum sehari itu dihadiri oleh Dinas Kesehatan Kota Jayapura, PKBI Kota Jayapura, YHI Kota Jayapura,YPKM Papua, Muhammadiyah Kota Jayapura dan Development Aplikasi.