Wamena (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Yalimo, Provinsi Papua mulai mendistribusikan logistik pemilihan kepala daerah serentak setempat mulai 5 Desember mendatang.
Divisi Data dan Produk di KPU Yalimo Elius Wandik ketika dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat, mengatakan pendistribusian akan dilakukan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Pendistribusian logistik belum dilakukan. Saya rencana turun ke Wamena (Jayawijaya) mau distribusi logistik. Antara Tanggal 5 atau 6 Desember sudah mulai dilakukan," katanya.
Pendistribusian logistik pemilu untuk tiga dari lima distrik yaitu Distrik Welarek, Benawa dan Distrik Apalapsili harus menggunakan pesawat kecil.
"Distrik Apalapsili itu satu titik pendistribusian, Distrik Benawa dua titik dan distrik satunya itu kendala kami adalah lapangan terbang jelek jadi tidak bisa didarati pesawat," katanya.
Opsi lain yang hendak dilakukan agar distrik yang tidak bisa dijangkau melalui jalan darat maupun pesawat adalah dengan menggunakan helikopter kecil.
"Kalau helikopter belum ada kesepakatan, artinya antara manajemen helikopter, jadi sementara kami tunggu kepastian dahulu," katanya.
Ia memastikan sudah dilakukan pelipatan terhadap surat suara dan telah dilengkapi semua kekurangan-kekurangan logistik.
"Kemarin itu bilik suara agak lambat karena diangkut melalui jalur trans Papua, tetapi sudah tiba di Wamena (Jayawijaya) tadi. Jadi tinggal kami lengkapi bilik yang kurang lalu didistribusikan," katanya.
Divisi Data dan Produk di KPU Yalimo Elius Wandik ketika dihubungi melalui sambungan telepon pada Jumat, mengatakan pendistribusian akan dilakukan dari Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Pendistribusian logistik belum dilakukan. Saya rencana turun ke Wamena (Jayawijaya) mau distribusi logistik. Antara Tanggal 5 atau 6 Desember sudah mulai dilakukan," katanya.
Pendistribusian logistik pemilu untuk tiga dari lima distrik yaitu Distrik Welarek, Benawa dan Distrik Apalapsili harus menggunakan pesawat kecil.
"Distrik Apalapsili itu satu titik pendistribusian, Distrik Benawa dua titik dan distrik satunya itu kendala kami adalah lapangan terbang jelek jadi tidak bisa didarati pesawat," katanya.
Opsi lain yang hendak dilakukan agar distrik yang tidak bisa dijangkau melalui jalan darat maupun pesawat adalah dengan menggunakan helikopter kecil.
"Kalau helikopter belum ada kesepakatan, artinya antara manajemen helikopter, jadi sementara kami tunggu kepastian dahulu," katanya.
Ia memastikan sudah dilakukan pelipatan terhadap surat suara dan telah dilengkapi semua kekurangan-kekurangan logistik.
"Kemarin itu bilik suara agak lambat karena diangkut melalui jalur trans Papua, tetapi sudah tiba di Wamena (Jayawijaya) tadi. Jadi tinggal kami lengkapi bilik yang kurang lalu didistribusikan," katanya.